Ada Kain Kassa Diperut Septina Pasca Operasi, Suami Lapor Polisi

Lensa News85 views

TULANGBAWANG, Lensalampung.com —
Sungguh mengerikan peristiwa yang dialami oleh Septina (25) warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat. didalam perutnya didapati kain kassa, yang diduga tertinggal akibat kelalaian dokter saat menjalani operasi caessar.

Akibat kelalaian ini, dia dan suaminya terpaksa melaporkan pihak menajemen Rumah Sakit Asy-Syfa Medika Dayamurni, Tulangbawang Barat ke Polres Tulang Bawang.

Ferdi Irwanda (30), Suami korban menduga, istrinya telah menjadi korban malpraktek oknum dokter yang berdinas di rumah sakit tersebut, benda asing berhasil dikeluarkan dari dalam perutnya.

Kain kasa diduga tertinggal pasca korban melakukan operasi caesar di RS Asy Syfa pada 27 Maret 2019 lalu.

Sepotong kasa yang sudah berwarna kehijauan tersebut, berhasil dikeluarkan tenaga medis dari Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019), ketika korban hendak memeriksakan kesehatannya.

Ferdi irwanda dan Septina serta buah hatinya, Foto : Facebook
Ferdi irwanda dan Septina serta buah hatinya, Foto : Facebook

Menurut keterangan keduanya, usai melahirkan Septina kerap mengeluh lantaran merasa sakit dibagian perut, serta nifas yang tidak kunjung berhenti setelah 85 hari melahirkan serta diperparah keluarnya cairan berbau menyengat dari organ intim korban.

“Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis Caesar mulai nifas, keluar cairan gitu dan berbau busuk. Sampek orang dikeliling saya aja bisa ngebaunya. Seminggu terakhir ini tambah parah, karena saya mulai demam. Sangking panasnya keluar air mata,” kata Septina, ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).

Suami korban Ferdi Irwanda mengaku, kedatangan mereka ke Polres Tulangbawang hendak melaporkan kelalaian oknum tenaga medis RS Asy Syfa. Menurut laki-laki yang berprofesi sebagai jurnalis di Surat Kabar Harian Lampung Post , kejadian yang menimpa istrinya menjadi sebuah presedent buruk dalam pelayanan kesehatan. Sebab kejadian itu, sebuah kesalahan fatal yang dapat merenggut korban jiwa orang lain.

“Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit Asy Syfa bekerja tidak profesional dan penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali,” kata dia.
Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindak lanjuti laporannya, dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.

“Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangi istrinya saya ketika Caesar. Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh. Apa iya bisa masuk sendiri, kan enggak mungkin. Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia. Nyawa seekor hewan saja kita jaga apalagi ini menyangkut nyawa manusia. Ini menjadi sejarah buruk pelayanan dari rumah sakit Asy Syfa,” ujarnya. (red/tim)