Beda Nasib dengan Pegawai Honor Pemda, Ribuan Guru Honor Kecewa!

Tulang Bawang, Lensalampung.com – Kebahagiaan menjelang hari raya Idhul Fitri, ternyata tidak dapat dirasakan oleh seluruh pegawai honor yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.

Dibalik kebahagiaan para pegawai honor di lingkungan Pemkab, ternyata terdapat kesedihan dari para tenaga honor pendidik dari tingkat SD, SMP dan SMA se – Tulang Bawang.

Pasalnya, Pada penghujung Ramadhan tahun ini. Kebijakan Bupati Winarti dalam memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji, hanya di prioritaskan pada tenaga honor di lingkup Pemkab da Kecamatan, tidak untuk para guru honor.

Diungkapkan Bram Zerti Ardiansyah, S.Pd (33) salah satu guru honor asal Kecamatan Banjar Margo, dirinya beserta para rekan satu profesinya selaku tenaga pendidik non PNS se – Tuba dapat dipastikan semuanya  merasa sangat kecewa pada Pemda.

“Jujur sih, sebagai guru honor irilah. Apa bedanya guru honor sekolah dengan tenaga honor Pemda. Mungkin apa karena SK kami hanya SK Kepala Sekolah atau mungkin ada permasalahan lain yang saya tidak faham,”ungkap Bram, dalam pesan elektroniknya kepada Lensalampung.com, Minggu (09/05).

Dia menambahkan, padahal menurutnya, seperti diketahui seperti apa tugas para guru mencerdaskan anak bangsa, yang secara moral dewan guru memiliki beban yang sangat besar terhadap masa depan anak.

“Memang kami dapat insentif 750rb/ tahun, penyerahannya kemarin secara simbolik di SMPN 3 Banjar Baru, tapi itu memang Insentif tahunan kami yang setiap tahun pengambilannya di Bank Lampung,” imbuhnya.

Mantan aktivis di Kampus ini juga mengungkapkan, seandainya para guru honor juga diberikan THR satu bulan gaji. Dapat dipastikan akan sangat membantu dan sangat bermanfaat para guru honorer untuk keperluan hari raya.

“Dimasa pandemi Covid-19 saat ini, selaku guru honor sulit untuk mendapatkan pemasukan lain selain dari gaji yang didapat dari sekolah, sementara kami punya tanggung jawab keluarga,”tukasnya.

Kekecewaan lebih besar, juga datang dari para guru tenaga honor di Sekolah Negeri. Sebab, selain tidak mendapatkan Insentif plus THR seperti tenaga honor Pemkab.

Mereka juga tidak mendapatkan Insentif tahunan seperti para guru honorer di Sekolah Swasta, ditambah gaji per triwulan mereka belum turun mengingat dana BOS belum cair.

“Hari raya tahun ini dan tahun kemarin, adalah hari raya terberat bagi kami, ekonomi terasa begitu sulit. Ditambah tidak ada pendapatan  sama sekali baik gaji, isentif tahunan maupun THR, kami berharap kepedulian dari Pemkab,”tutur salah satu pegawai honor yang enggan disebutkan namanya. (red)