Duh! Tega Juga, Dana Bantuan Siswa Miskin Diduga Dipotong Oknum, Disdik Pastikan Bertindak

LAMPURA, Lensalampung.com – ‎‎Bantuan bagi siswa miskin melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang disinyalir tidak utuh dibagikan oleh oknum di Sekolah Dasar Negeri 2 Ogan Jaya, Lampung Utara, akan segera ditangani pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

 
Dinyatakan‎ kasi pendidikan dasar Dian Ratna Hapsari, pihaknya akan memanggil yang berkaitan mulai dari, Kepala Sekolah, operator sampai Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) guna mengetahui duduk kebenaranya.

Secara rinci, Dinas Pendidikan juga dalam hal ini telah mengumpulkan rekapan penyaluran utamanya untuk SD tersebut, jika nantinya ditemukan ada kejanggalan Dian menyatakan akan menindak tegas oknum terkait.

“Kami sudah melaporkan itu, dan kita tindak lanjuti dengan mengkroscek semuanya, seperti data data tertulis karena kita bicara berdasarkan data, ‎kita akan panggil kepala sekolah selaku penanggung jawab di SD tersebut, dari pemanggilan itu, kita akan tau titik persoalanya.” jelas Dian, dikonfirmasi wartawan, selasa (17/1/2017).

Dikatakan Dian,‎Program indonesia Pintar (PIP) ini merupakan program pak Presiden Jokowi, yang mana bantuan diberikan berupa dana kepada siswa/siswi yang dianggap kurang mampu, “dan untuk nominalnya itu tidak sama ada yang 450 ribu ada angka minimal 225 ribu.” imbuhnya.‎

Saat ditanya, bagaimana pendapat Kepala Sekolah selaku penanggung jawab di sekolah itu, secara lisan, Dian menyatakan, kalau Kepala Sekolah hanya mengatakan bahwa akan menyalurkan keseluruhan jumlahnya, “ya dia bilang kalau mau salurkan semuanya,” ucap Dian, meirukan keterangan kepala sekolah SDN 2 Ogan Jaya, Suhaili.

Sementara, saat wartawan ini berhasil konfirmasi Rano, selaku operator di Sekolah tersebut, dia menyatakan, kalau persoalan pemangkasan dirinya tidak mengetahui. Sepengatahuanya, dana tersebut disalurkan pada awal 2016 pernah disalurkan.

“Kalau masalah pemangkasan itu saya tidak tau pak, tapi yang saya tau itu ialah PIP itu tidak pernah dicairkan (untuk siswa/siswi), semasa pak Suhaili. Dan itu baru 2 kali pencairan dismester pertama.” jelas dia.

Dikatakanya lagi, kalau disekolahnya ada 120 siswa siswi penerima dan itu berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang ada. Sementara, mengenai persoalan itu ia mengaku bila, pihak SDN 2 Ogan Jaya, telah dipanggil Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) pendidikan.

‎”Kalau tadi saya kepala sekolah dipanggil sama uptd, disana kepala sekolah buat pernyataan, kalau dia sanggup menyalurkan semuanya.” ucapnya. (Beben)