Massa Dente Teladas Kepung Sawah, Petani Tunggang Langgang. Ini Sebabnya!

TULANGBAWANG, Lensalampung.com – Ratusan masyarakat Kampung Dente teladas Kecamatan Dente teladas, Kabupaten Tulangbawang. Mendatangi lahan sawah di Kampung Karya Jitu Mukti (KJM) Kecamatan Rawajitu Selatan (RJS), Senin (22/1).

Kedatangan ratusan massa tersebut, adalah buntut kekesalan dan kekecewaan masyarakat Dente teladas, kepada Kepala kampung (Kakam) dan sejumlah masyarakat KJM karena telah melakukan penggarapan lahan diatas tanah ulayat adat yang di klaim sebagai lahan masyarakat pribumi Dente dari Empat marga.

Massa menuding, Kakam KJM  Sri Gunawan dan masyarakatnya telah mengingkari surat perjanjian (Kesepakatan bersama)  pada tanggal 3 Desember 2017 tahun lalu, bahwa pihak KJM akan memberikan uang “Paccung Alas” atau konpensasi kepada masyarakat Teladas namun pada kenyataannya nihil.IMG_20180122_135343_HDR

Ketua tim penyelesaian hak ulayat adat masyarakat Kampung Teladas, yang datang bersama ratusan massa dan Kepala kampung teladas, Majid berserta para tokoh-tokoh Kampung Denteteladas, A. Sukry Isya, mengatakan aksi tersebut bertujuan menuntut konpensi, kepada petani yang menggarap lahan sawah seluas sekitar 60 haktare lantaran bukan dari warganya yang berhak.

“Tanah itu kan masih dalam proses sengketa. Tapi sudah ada petani lain yang sudah mulai menanami lahan itu. Penuhi dulu tuntutan masyarakat adat dengan memberikan paccung alas (konpensasi red),” kata dia, mewakili ratusan warga.

Menurutnya sebelum ada penyelesaian kesepakatan tentang konpensasi, seharusnya tidak ada petani yang dapat menggarap lahan tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi dilapangan, antara masyarakat Teladas dan KJM.

Dihadapan Kapolsek Rawa jitu selatan, Sukry berharap kepada aparat Kepolisian di Polsek setempat dapat tetap menjaga profesionalisme dan netralitasnya dalam menjaga keamanan. Sebab kata dia, masyarakat mencurigai adanya pembiaran penggarapan lahan ulayat tersebut oleh oknum anggota polisi dilapangan.

“Pokoknya enggak bisa ada kegiatan dulu disini. Untuk aparat kepolisian saya berharap agar tidak ada keberpihakan dalam sengketa lahan ini,”tegasnya yang disusul teriakan seruan massa, Setuju!!!.IMG_20180122_143843_HDR

Sementara itu Kapolsek Rawajitu Selatan AKP Agus P, saat menemui ratusan warga yang melakukan aksi tersebut, dirinya membantah jika memiliki keberpihakan atas tuduhan yang diberikan masyarakat.

“Saya sudah netral dari awal tanpa harus diminta. Enggak ada pula saya sepotong tanah disini, untung pun juga saya enggak ada,” kata dia.

Dirinya berharap bagaimanapun proses yang dilakukan masyarakat baik secara jalur hukum maupun musyawarah dapat tetap dalam keadaan kondusif. “Saya cuma minta semuanya kondusif. Masalah permasalahan kan semua bisa diselesaikan baik secara kekeluargaan ataupun secara hukum,” kata dia.

Dari pantauan dilapangan, massa mendapati ada beberapa petani tampak masih melakukan aktivitasnya, melihat adanya massa para petani penggarap lahan ulayat itu pun langsung bergegas melarikan diri.

Situasi berangsur kondusif, Ketua Tim masyarakat telah berkomunikasi langsung melalui telephone, telah disepakati akan diadakan pertemuan di Bandar Lampung 1-2 hari mendatang.

Kapolsek juga berjanji akan menghimbau para petani untuk sementara menghentikan kegiatannya sampai ada penyelesaian yang baik. Ratusan Massa yang turut didampingi oleh Ormas Fortuba (Forum rakyat Tulangbawang) juga menyatakan tidak akan anarkis oleh karenanya mereka mendesak penyelesaian.

Tampak  juga berjaga-jaga dilokasi untuk mengamankan para Anggota TNI dari Koramil dan anggota Polsek setempat, kegiatan pembajakan disawah dengan menggunakan mesin juga saat itu langsung dihentikan, sejurus kemudian masyarakat Teladas langsung membubarkan diri dengan tertib dari areal menuju titik kumpul awal. (Drs)