Pemkab Lampung Tengah Menyelenggarakan Festival Olahan Singkong

Lampung Tengah,Lensalampung.com – Kabupaten Lampung Tengah dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil komoditas singkong terbesar di Indonesia. Untuk lebih mendongkrak potensi tersebut, Pemkab Lampung Tengah menyelenggarakan festival olahan singkong. 

Diikuti oleh 50 kelompok wanita tani (KWT) dari 27 kecamatan di Lampung Tengah, festival ini dipusatkan di lapangan Kampung Kaliwungu Kecamatan Kalirejo, Rabu, 29/11/2017. Masing-masing KWT berkreativitas menciptakan resep baru dengan bahan baku utama singkong.

Membuka acara tersebut, Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa menerangkan singkong merupakan salah satu komoditas unggulan di Lampung Tengah. Selama ini Lamteng telah menyumbangkan 30 persen pasokan singkong baik lokal maupun nasional.

Kendati demikian, pihaknya mengharapkan komoditas unggulan ini tidak hanya dijual mentah, namun juga dijual dengan olahan yang variatif agar nilai jual singkong terdongkrak. Secara tidak langsung langkah ini juga menjaga stabilitas harga ubi kayu ini.

“Mengapa singkong? Karena sebagian besar petani kita menanam singkong. Saya ingin nilai jual singkong naik agar kesejahteraan petani lebih meningkat. Tentunya kita tidak bisa mengandalkan penjualan produk mentahnya, harus ada inovasi olahan singkong agar nilai jualnya naik,” paparnya.

Sejauh ini Pemkab telah membuat beberapa inovasi berbahan dasar singkong, mulai dari beras singkong, nasi tiwulku, tepung singkong, dan produk lainnya yang telah dipasarkan ke beberapa daerah.

Dia berharap Lampung Tengah bisa menjadi sentra penghasil singkong, termasuk dalam hal olahan singkong. “Saya harap singkong menjadi produk unggulan di Lampung. Apapun olahan kreasi singkong, saya harap itu hasil kreasi dari Lampung Tengah,” imbuh dia.

Melalui festival ini juga diharapkan bisa mendorong para petani untuk lebih kreatif dalam mengelola hasil panen singkong. “Jika nilai jual singkong menjadi naik, tentunya berdampak pada perekonomian masyarakat khususnya petani,” pungkas Mustafa.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Jumani menerangkan, pada festival olahan singkong ini para peserta dituntut mampu menciptakan olahan atau resep makanan dari singkong. Para KWT terlihat antusias mengikuti perhelatan tersebut.

“Festival ini merupakan tindak lanjut dari program pak bupati dalam menjaga stabilitas harga pertanian. Tak hanya mencanangkan one zone one product, tetapi beliau juga berupaya meningkatkan nilai jual tiap komoditas,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Mustafa juga sempat menyerahkan 267 izin usaha gratis kepada para pelaku usaha di Kecamatan Kalirejo. Program izin usaha gratis merupakan salah satu suport pemerintah dalam menyukseskan program kampung ekonomi crative (Dra)