Peringati Hari Santri, Pemkab Gelar Tausiah, Bakti Sosial dan Khatam 30 Juz

Foto Bupati Lampura Hi. Agung Ilmu Mangkunegara saat mendengarkam ceramah bersama Para Santri di Halaman Kantor Pemkab Lampura, selasa (23/10/2018).

Lampung Utara, – Peringati Hari Santri ke 3, pemerintah Kabupaten Lampung Utara, lakukan berbagai kegiatan keagamaan, antaranya khatam Al-Quran 30 jus selama satu hari, upacara hari santri, pawai, bazar, bhakti sosial hingga Tabligh Akbar yang dipusatkan di Halaman Kantor Pemkab Lampung Utara, selasa (23/10/2018).

Bupati Lampura Hi. Agung Ilmu Mangkunegara mengatakan, kegiatan peringatan Hari Santri ini adalah ajang silaturahim antar sesama.
Persataun dan kesatuan adalah modal utama dalam membantun karena yang hadir tidak hanya dari satu suku, tempat dan wilayah saja.

“Santri merupakan generasi penerus bangsa untuk menghidupkan kembali semangat juang dari para Ulama pendahulu kita, pahlawan yang telah memperjuangkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Generasi hari ini, para santri dan kita semua, menjadi penentu kemajuan bangsa esok hari. Sebab di tangan dan di kaki kitalah kemajuan bangsa dan kehidupan umat ditentukan,”tutur Bupati Agung, selasa (23/10/2018).

Melalui peringatan Hari Santri Nasional ini, lanjut Agung, diharapkan dapat mewujudkan hubungan yang semakin sinergi antara pemerintah dan santri, untuk mendorong komunitas santri ke poros peradaban Indonesia.

“Negara kita yang besar ini tidak akan dapat dikelola dengan baik tanpa adanya kebersamaan. Demikian dengan Kabupaten Lampung Utara yang kita cintai ini, bila tidak kita kelola secara bersama-sama maka tidak mudah bagi kita untuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik,” paparnya.

Dia menambahkan, hari santri merupakan peringatan dalam mengenang jasa para ulama dan kiyai dalam ikut serta mewujudkan kemerdekaan di negeri ini. Karena itu, pihak menghimbau kepada para satriwan-satriwati disana tidak hanya menjadi penoton dalam menentukan arah pembangunan di negeri ini. Khususnya di Kabupaten Lampura. “Sekarang sudah bukan zamannya lagi mengangkat senjata melawan penjajah, tapi bagaimana peran kita dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di negeri ini. Sudah saatnya sekarang Santri tidak hanya menjadi objek pembangunan tapi ikut berperan sesuai keahlian di bidangnya masing-masing,” jelas Bupati.

Sementara itu, dalam tausiah agama oleh KH. Zakaria Ahmad tentang sejarah santri, ia berpesan jadilah santri seperti pohon yang kuat. Tentunya dengan akar yang menunjang dikedalaman tanah.

“Jadi lah santri yang berkualitas, bagaikan pohon kayu yang bagus dengan akar yang kuat, maksudnya imannya mantab, ibadahnya kuat, istikomah. Dahan dan ranting yang bagus artinya ilmu sainnya tinggi hafal Al-Quran,” pungkas dia. (Rafi).