Lampura, Lensalampung.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Drs. H. Tamanuri, MM Melaksanakan Reses Masa Sidang IV tahun 2019 di daerah pemilihannya pada (11-18/4/2019) lalu.
Kunjungan kerja (Kunker) perseorangan dalam masa reses ini, tidak lain dalam rangka menjaring dan menyerap aspirasi masyarakat. Anggota DPR RI asal Fraksi NasDem dan Komisi II di DPR RI tersebut. Melaksanakan reses di daerah pemilihan Lampung II, selama delapan hari berturut-turut di 15 Desa/Kecamatan.
Ditengah-tengah masyarakat yang tanpak begitu antusias saat hadir, Tamanuri mengungkapkan kehadiran bertujuan, dalam rangka menjaring dan menyerap aspirasi masyarakat yang ada, selain itu guna untuk menyusun dan menampung semua usulan program dan harapan konstituen setempat.
Dalam sambutannya, Tamanuri juga memastikan akan menampung semua usulan masyarakat, selanjutnya kemudian dikoordinasikan ke Pihak Terkait seperti Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi atau Daerah Kabupaten beserta dinas yang membidanginya.
“Semua usulan masyarakat akan kita akomodir melalui Dinas terkait agar semua bisa terealisasi dengan baik sehingga yang diharapkan masyarakat dapat terakomodir.” Kata Tamanuri.
Tamanuri kembali mengungkapkan, dirinya tak keberatan meskipun mendapatkan banyak pertanyaan serta usulan masyarakat, ia memastikan akan berusaha semaksimal mungkin guna memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Namun lanjutnya, terealisasikan atau tidak semua terealisasikan semua aspirasi yang ada, tergantung pihak eksekutif dan ketersediaan anggaran belanja yang ada.
“Beberapa aspirasi akan kita perjuangkan semaksimal mungkin, walaupun nanti tidak mencapai 100%, minimal kita upayakan tercapai 50% dari usulan dan aspirasi masyarakat, selama ini kita terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan irigasi di daerah Ini khususnya dapil Lampung II,” ujar Tamanuri.
Sementara itu mayoritas petani perkebunan sawit dan karet di Lampung Utara, berharap anggota DPR RI dapat menyampaikan ke Presiden dalam hal ini Menteri Perkebunan dan Perdagangan.
“Harapan kami, supaya harga karet dan sawit dapat distabilkan sehingga petani mendapatkan keuntungan dalam usaha. Selama ini untuk mengembalikan modal saja tidak cukup,”ujar petani Syamsudin selaku perwakilan petani daerah setempat. (red)