Sempat Pindah Lokasi, Konkoorcab PMII Lampung Hilang Makna

Lensa News88 views

Lampung Tengah, Lensalampung.com – Konferensi koordinator Cabang (Konkoorcab) VII PKC Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung berlangsung panas, alot dan diwarnai pengepungan oleh masing-masing pendukung calon ketua.

Konkoorcab VII PKC PMII Lampung yang dimulai pada Jum’at, 06 September 2019, semula akan digelar di Pondok Pesantren Darussa’adah, Mojo Agung, Seputih Jaya, Gunung Sugih, Lampung Tengah.

“Layaknya sebuah permusyawaratan tingkat provinsi, dinamika pasti terjadi. ketegangan yang terjadi antar peserta di sidang tata tertib pertama bermuara kepada Putusan Penyelenggara dan Keluarga Pondok Pesantren untuk memindahkan lokasi Konkoorcab untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan” ungkap Ketua Umum PC PMII Lampung Tengah selaku tuan rumah, Sahabat Muhammad Muflihudin

Sidang pun di scors cukup panjang, sembari penyelenggara mencari tempat baru sebagai lokasi utama konkoorcab VII PKC PMII Lampung.

Pada 8 September pagi, Panitia ahirnya menetapkan secara resmi, Sesat Agung Nuwo Balak Sebagai Lokasi Baru forum Permusyawaratan PMII tingkat provinsi ini.

Muflih menilai seharusnya forum ini adalah ruang adu gagasan, adu program, adu komitmen dan prinsip kepemimpinan.

“Setidaknya begitulah semestinya. Idealitas sebuah forum permusyawaratan tingkat provinsi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia” sesal Mahasiswa energik ini.

Permusyawaratan berlangsung alot, Ketegangan demi Ketegangan Silih Berganti, Masa dari masing masing calon Mengepung lokasi permusyawaratan yang membuat suasana semakin tak menentu.

Tak ketinggalan, kepentingan demi kepentingan mewarnai perebutan kursi utama kepemimpinan PMII se provinsi lampung ini.

Selaku tuan rumah, Ketua Umum PC PMII Lampung Muhammad Muflihudin menyatakan Kekecewaannya.

“Bagi Saya, Konkoorcab VII PKC PMII Lampung adalah Konkoorcab yang Hilang Makna. Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang dilakukan para Mayoritas peserta setelah pemilihan yang semestinya dilanjutkan dengan sidang komisi.

Selain itu ketidakmampuan para calon untuk menjaga konsistensi para pendukungnya untuk beradu gagasan program di sidang komisi adalah indikasi utama bahwa Konkoorcab VII PMII Lampung adalah Konkoorcab Yang Hilang Makna.

“Semua Calon Membiarkan Begitu saja atas Tidak Terselenggaranya sidang Komisi” ujar Muflihudin

Hal senada diutarakan Sekretaris Umum PC PMII Lampung Tengah, Syarif Hidayatullah.

“Menjadi catatan sejarah yang amat jauh dari kata baik dalam konkorcab ke VII PMII provinsi lampung, dimana Mayoritas Kader kader PMII se provinsi lampung yang menjadi utusan dari masing2 cabang hanya mampu memaknai konkoorcab sebagai musyawarah tertinggi untuk memilih ketua saja, asal terpilih, asal menang, program dan gagasan tak di anggap penting dengan ditinggalkan nya forum sebelum terselenggaranya sidang komisi” sesal Syarif

Namun secara umum, Keluarga Besar PC PMII Lampung Tengah tetap tak pupus Harapan.

“Semoga mandataris Ketua PKC PMII Lampung yang terpilih, Ahmad Hadi Baladi Ummah (Bandar Lampung), tetap bisa menjaga pemahaman bahwa PMII se Provinsi Lampung Tetap Satu.

euforia dua tahunan ini pasti terjadi, jangan sampai merusak bingkai kekeluargaan Sahabat PMII se Provinsi Lampung.

Kami juga mengapresiasi pada calon ketua PKC yang belum terpilih yakni Riki Andrianto(metro), Aris Tama (Lampura) dan Hisbullah (Bandar Lampung).

“Mari Pulang, Pulang Ke Komisariat dan Rayon Di Cabang Masing Masing, Karena Disanalah Ruang Idealitas Lebih Bisa Diterima dan ditanamkan dalam Bumi Kaderisasi.” Tutup kedua pucuk pimpinan PC PMII Lampung Tengah Tersebut. (Rizki)