Siswa SMP Tubaba Posting Isu SARA di FB Ikut Semester di Tahanan

Musyawarah Rembuk Kampung di Kantor Kelurahan Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat mendamaikan Isu SARA.

TUBABA, Lensalampung.com – Permasalahan Posting status di akun Facebook yang mengandung unsur SARA beberapa waktu lalu oleh Akun Cepto Rodex pemilik aslinya Sucipto, siswa SMP Negeri 01 Tulang Bawang Tengah Warga Kelurahan Mulya Asri, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang menimbulkan kerusuhan pada Hari Jum’at tanggal 19 Mei 2017 yang mengundang reaksi warga Kampung Gunung Batin, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

Masyarakat telah bersepakat untuk berdamai. Namun, Sucipto diminta untuk tetap mendekam di tahanan untuk menjalani hukumannya. Perdamaian dituangkan dalam berita acara musyawarah yang berlangsung di Kantor Kelurahan Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Rabu (25/5/2017) sekira pukul 21.30 Wib.

Kapolsek Tulang Bawang Tengah Kompol Leksan Ariyanto S.ik mendampinggi Kasat Intelkam Polres Tuba AKP Riki Ginanjar Gumilar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Gunung Batin dan masyarakat Mulya Asri yang telah hadir untuk melakukan rembuk Kampung. “Dalam menangani kasus pemostingan di facebook pihak kepolisian akan menindak lanjuti masalah tersebut dengan tuntas dan netral,” kata dia.

Kepala Kampung Gunung Batin, Agus Sujatmiko, juga mengharapkan dalam permasalahan ini masyarakat Gunung Batin bersepakat untuk dapat berdamai.”Apabila masih terdapat permasalahan diharapkan dapat dibicarakan pada forum ini,”cetusnya.

Sedangkan, Tokoh pemuda Kampung Gunung Batin, Meilandri meminta pihak kepolisian untuk membuktikan apabila benar Sucipto yang telah melakukan pemostingan di Akun Facebook atau ada pihak lain yang memosting tulisan tersebut di facebook.”Kami mengharapkan aparat kepolisian dapat mendalami kasus ini, apa bila ada kemungkinan pelaku lain selain Sucipto, ”pintanya.

“Kami tidak menyetujui karena permasalahan tersebut dalam penanganan pihak kepolisian dan untuk ujian dapat dilaksanakan dalam Tahanan dikarenakan jika Sucipto berada dalam sekolahnya takut ada pihak-pihak yang l lain akan melakukan tindakan-tindakan diluar dari kesepakatan dan proses hukum oleh pihak kepolisian. Untuk orang tua Sucipto silahkan berjualan Pecel Lele kembali,”ujar sejumlah tokoh pemuda ini.

Kepala SMPN 01 Tulang Bawang Tengah, Anggriyanti, menerangkan terkait dengan anak didiknya yang sedang duduk di kelas dua dan akan mengikuti ujian semester sangat di sayangkan jika Sucipto tidak dapat melaksanakan ujian dengan baik.”Walaupun dapat mengikuti ujian dalam tahanan. Dan kami telah didatangi oleh pihak LPA Tubaba dalam penanganan permasalahan Sucipto ini,”tukasnya. (Dedi Irawan).