Pringsewu,Lensalampung.com- Sebanyak 22 Pekon Kecamatan Pagelaran, Pringsewu dideklarasikan sebagai Open Defacation Free (ODF) Kecamatan 2017.Hal ini disampaikan Bambang Pudjiatmokoe melalui Konferensi Pers di Rumah Bupati Pringsewu, Kamis (18/5/2017).
Menurutnya ada 22 Pekon yang terdiri dari 12.488 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu ini telah dinyatakan terbebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Bambang Pudjiatmoko menjelaskan, data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015, 40,3 % penduduk Provinsi Lampung masih berperolaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sementara data Dinas Kesehatan Pringsewu tahun 2015, 30 % masyarakat kabupaten Pringsewu masih berperilaku BABS.
“Sebagai salah satu bentuk komitmen SNV dalam mendukung pencapaian akses universal sanitasi di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Pringsewu adalah mendukung pemerintah dalam pelaksanaan STBM untuk pencapaian ODF,” terang Bambang.
Disampaikannya, berdasarkan hasil verifikasi Tim STBM Provinsi dan Kabupaten pada tanggal 10 Mei 2017, seluruh 22 Pekon dengan jumal 12.488 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu telah dinyatakan terbebas dari perilaku BABS.
“Karena itu, masyarakat dan jajaran aparat Kecamatan Pagelaran bersama Bupati Pringsewu mengadakan Dekalrasi stop BABS pada 18 Mei 2017 bertempat di lapangan Gemah Ripah, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu,” ungkapnya.
Bambang juga menyampaikan, upaya perubahan perilaku masyarakat melalui program STBM yang dimulai Juli 2015 sampai Mei 2017.
Menurut Bambang, setidaknya telah menghasilkan beberapa capaian dari hasil tersebut, seperti 22 pekon atau sejumlah 14.866 KK di Kecamatan Pagelaran sudah dinyatakan terbebas dari perilaku BABS, terjadinya penurunan angka kejadian penyakit diare di Kecamatan Pagelaran sekitar 52 %.
“Hal ini dilihat dari angka kasus diare pada tahun 2015 sampai dengan April sebelum ODF sebesar 124 kasus. Sedangkan tahun 2017 sampai dengan bulan April, angka kasus diare sebesar 53 kasus,” jelasnya.
Selain itu, inbuhnya, telah terbangun 5.260 jamban sehat unit jamban di kecamatan pagelaran senilai 4,9 miliar rupiah atas swadaya masyarakat.
“Tumbuhnya wirausaha sanitasi melalui paguyuban jamban sewu yang memproduksi sarana sanitasi seperti kloset, cetakan kloset, dan pembangunan septitank. terbentuk dan berkembangnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang salah satu bidang usahanya adalah sanitasi di 8 desa,” paparnya.
“Pembelajaran pencapaian kondisi stop BABS di Kecamatan Pagelaran akan dan telah diadopsi oleh pemerintah kabupaten pringsewu dalam rangka mencapai kondisi kabupaten pringsewu stop BABS pada tahun 2017 atau kabupaten pringsewu ODF 2017,” pungkasnya. (BA)