BANDARLAMPUNG, Lensalampung.com – Ribuan masyarakat Lampung memadati Parade Budaya Lampung Culture and Carnaval di Lapangan Saburai hingga jalur karnaval/pawai. Acara ini memang even tahunan yang dimiliki Provinsi Lampung dan amat dinanti oleh masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai.
Parade Budaya Lampung menampilkan keragaman budaya Lampung dan Nusantara. Tak ketinggalan mempertontonkan kemegahan dan kekayaan adat budaya Lampung.
“Saya yakin ke depan, tingkat wisatawan yang berkunjung ke Lampung meningkat lebih dari 30 persen. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Lampung, ” harap Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat membuka Parade Budaya Lampung Culture and Carnival di Lapangan Saburai, Sabtu (26/8/2017).
Ridho bersyukur karena pihaknya masih diberi kesempatan untuk menyelenggarakan even ini. “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh hadirin dalam Parade Budaya Lampung Culture and Carnaval,” sambutnya.
Ia menjelaskan parade budaya Lampung culture and Carnival merupakan rangkaian kegiatan Lampung Krakatau Festival yang telah berlangsung selama bertahun-tahun sebagai ajang promosi pariwisata provinsi ini.
Ridho menyampaikan terima kasih kepada bupati/wali kota yang telah mengagendakan kepariwisataan sebagai progran strategis pembangunan di daerahnya. Selain itu kepariwisataan juga termasuk dalam tiga program strategis yang dimiliki Provinsi Lampung.
Lebih lanjut, Ridho menjelaskan pada saat mengadakan pertemuan dengan Menteri Pariwisata, Alhamdulillah jumlah wisatawan Lampung meningkat 30 persen setiap tahun. “Ini sebuah hal positif karena lebih dari pertumbuhan pariwisata nasional. Saya yakin ke depan lebih dari 30 persen jumlah wisatawan yang datang ke Lampung,” yakin Ridho.
Ridho mengapresiasi bupati/wali kota yang telah bekerja keras dalam menggerakkan ekonomi kreatif dalam mensejahterakan masyarakat. Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan agenda nasional. “Semoga ke depannya mampu menjadi agenda di level internasional,” ungkapnya.
Ridho menambahkan masih perlu kerja keras dalam mengembangkan kepariwisataan. Ada tiga hal unsur yang penting yaitu unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Di antaranya pembangunan Dermaga 7 VIP Pelabuhan Bakauheni, Jalan Tol Trans Sumatera yang direncanakan selesai pada 2018, serta meningkatkan status bandara raden inten II sebagai bandara internasional. “Dengan meningkatkan ketiga unsur tersebut, Lampung akan semakin berkembang. Mudah-mudahan semakin mampu menampung wisatawan dari luar,” paparnya.
Ridho meminta even ini dapat lebih ditingkatkan. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Lampung serta menjadi puncak bagi para seniman dalam meningkatkan karyanya. “Terima kasih kepada segenap pihak yang telah mengikuti kegiatan Lampung Krakatau Festival sebagai upaya dalam mendukung program strategis Provinsi Lampung,” tutupnya.
Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata RI Dra. Oneng Setya Harini, MM dalam kesempatan itu memberikan apresiasi khusus Pemerintah Provinsi Lampung yang telah bersinergi dalam mengenalkan pariwisata melalui kegiatan Parade Budaya Lampung Culture and Carnival. “Even ini sebagai upaya dalam mengembangkan program kepariwisataan yang ada di Lampung,” ujarnya.
Oneng Setya Harini berharap selain kegiatan ini, Provinsi Lampung juga mampu mengenalkan lokasi pariwisata lain untuk dijadikan icon wisata Lampung. “Penyelenggaraan festival ini harus mampu meningkatkan jejaring yang kuat guna memunculkan paket pariwisata dalam meningkatkan wisatawan nusantara dan mancanegara,” pintanya.
Lampung menurut dia, memiliki beberapa destinasi wisata unggulan seperti Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Air terjun putri malu, menara siger, gunung krakatau, Taman Nasional Way Kambas, dan TNBBS. “Untuk meningkatkan pariwisata dibutuhkan perbaikan dari unsur 3a, masyarakat serta sumber daya manusia. Untuk itu, pemerintah pusat akan mendukung dalam mengembangkan pariwisata di daerah,” jelasnya.
Oneng mengajak kepada lapisan masyarakat agar siap untuk menjadi tuan rumah yang baik, dengan mengimplementasikan kebersihan, ramah tamah, sejuk, sehingga memunculkan destinasi yang kondusif. Ia berharap dengan selesainya even ini, masyarakat meninggalkan budaya membuang sampah sembarangan. “Karena kita ingin menjadi tuan rumah yang baik bagi kepariwisataan,” tekadnya.
Acara Parade Budaya Lampung Culture and Carnaval diikuti oleh 9 Kabupaten/kota di Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Barat (70 peserta), Lampung Selatan (60), Lampung Timur (60), Way Kanan (60), Tulang Bawang (50), Pesawaran (60), Pringsewu (60), Tulangbawang Barat (60), dan Kota Metro (60). Selain itu, terdapat 2 dari Non Pemerintahan yaitu Yayasan Prahlada Lampung (100 peserta) dan DPW Bundo Kanduang (40).
Parade ini juga diikuti dari Kesenian Adat dan Drum Band yaitu dari Sanggar Titian Marga (100 peserta), Marching Band Bahana Krakatau (50) dan Marching Band Gita Praja Saburai (100). Dengan total peserta parade Budaya Lampung Culture and Carnaval 930 peserta
Selain peserta parade, acara ini juga turut diikuti Meghanai Lampung 2017 Taufik Qurrahman, Muli Lampung 2017 Chaniffatussa’adah Yulia, photogenic Muli Lampung 2017 Amelita Maudy Kusuma, Mister Tourism Lampung Novriansyah, dan Mister Marine Lampung Antonius Dendi.
Adapun rute Parade Budaya Lampung Culture and Carnival ini yaitu Lapangan Saburai – Jl. Sriwijaya – jl. Tulang Bawang – Jl. Raden Intan – Jl. A. Yani – Jl. R.A. Kartini – Jl. S. Parman – Jl. Raden Intan – Jl. Tulang Bawang – Jl. Sriwijaya dan Finish di Lapangan Saburai. Dengan estimasi jarak antara 2,8 Km.
Acara ini turut dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Lampung, Asisten Sekda, Staf Ahli Gubernur, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator serta Pengawas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Anggota DPR RI, KETUA TP PKK Lampung Aprilani Yustin Ficardo, Bupati/Walikota Se-Provinsi Lampung, dan pemerhati budaya wisatawan. (Rls/BA)