Oknum BPJS Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, PWI Lampura: Akan Rapat Internal

Lensa News170 views

Lampung Utara.lensalampung.com – Insiden pelecehan terhadap profesi wartawan, ketika pelaksanaan senam masal yang digelar pihak oknum BPJS Kotabumi, menarik perhatian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara.

Seksi bidang hukum, pemerintahan dan politik PWI Lampura, Riduan, S.kom, menyayangkan insiden tersebut dengan segera menggelar rapat internal PWI setempat.

“Agar tidak ada lagi insiden serupa akan dialami oleh para wartawan khususnya yang bernaung pada PWI,” kata Riduan.

Diketahui, insiden itu diduga dilakukan oknum Humas BPJS Kotabumi, Hafis dengan melontarkan kata-kata ‘uang liputan’, kepada sejumlah wartawan yang diundang untuk meliput senam massal, Minggu 29 Juli 2018 pagi.

Disela -sela usai acara, kekecewaan berlangsung kepada sejumlah awak media yang melakukan sedang peliputan, dimana pihak humas BPJS terkesan melecehkan awak media yang hadir dalam kesempatan itu dengan menyatakan akan ada ‘uang liputan’ dalam acara tersebut. Padahal kehadiran pewarta di acara tersebut, untuk melakukan peliputan kegiatan berdasarkan undangan dari pihak BPJS.

Insiden mengecewakan itu terjadi, saat awak media handak meninggalkan kegiatan tersebut karena acara telah usai. Kemudian, pihak Humas BPJS yang diketahui bernama Hafis mengatakan agar wartawan menerbitkan berita terlebih dahulu, baru kemudian diberikan ‘ uang liputan’.

“Terbitin dulu beritanya, nanti uangnya saya berikan, Karena uangnya ada di kantor. Kalaunggak, terbitnya nanti aja ketika uangnya ada di hari Senin atau Selasa. Kalau nggak diterbitin juga nggak apa-apa,” kata Hafis kepada wartawan yang ada di lokasi.

Kaget mendengar pernyataan itu sejumlah wartawan kecewa atas kehadiran mereka diacara itu bukan karena pada dasarnya bukanlah untuk meminta uang peliputan, namun karena diundang pihak BPJS. “Kami merasa diremehkan dengan ucapan Hafis. Karena kami sama sekali tidak pernah ada permintaan uang liputan. Kami hadir disini karena diundang,”tegas Eka, wartawan Trans Lampung yang diamini wartawan lainnya.

Menurut dia, memang sudah menjadi tugas seorang jurnalis untuk mencari dan membuat pemberitaan suatu kegiatan, terlebih para awak media yang hadir karena diundang. ”Sudah jadi tugas kami wartawan, untuk mencari berita. Tapi jangan diartikan, kehadiran wartawan di suatu kegiatan, untuk mencari uang liputan. Bahasa yang diungkapkan itu seolah-olah kami ini jual berita,”tegas Antafikriska.

Hal senda diungkapkan Lutfansyah. Menurutnya, kehadiran wartawan dalam kegiatan itu, untuk membantu mempublikasikan kegiatan yang digelar oleh BPJS Kesehatan.”Mohon jangan disalahartikan. Apalagi sempat beberapa kali pak Hafis itu melontarkan ucapan serupa. Itu saya nilai sebagai tudingan kepada kami, dan mengecilkan profesi kami,”pungkasnya.
Menyikapi insiden tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lampura Lia Y Surosa menyampaikan permohonan maaf.”Saya atas nama BPJS Kesehatan meminta maaf kepada rekan-rekan media, atas ucapan yang tidak mengenakan dari pegawai saya,”ucapnya. (Be2n).