Gubernur Lampung Minta Program CSR Terintegrasi

Lensa News148 views

Image

BANDARLAMPUNG, Lensalampung.com – Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo meminta program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dapat bermanfaat maksimal bagi masyarakat. Menurut Gubernur, program CSR merupakan komitmen berkelanjutan dunia usaha untuk memberikan kontribusi guna memberdayakan masyarakat.

“Sehingga, dapat tercapai sinergisitas dengan program pembangunan daerah dan memberikan fasilitasi kepada dunia usaha untuk menyalurkan program CSR,” kata Gubernur melalui Pj. Sekretaris Daerah, Hamartoni Ahadis, pada Lampung Sustainability Award (LSA) 2018, di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Jumat (7/12) malam.

Wujud pemanfaatan program CSR itu, adalah sinkronisasi dan peningkatan kerja sama pembangunan daerah dan dunia usaha. “Kalangan dunia usaha di Provinsi Lampung baik BUMN/BUMD maupun sektor swasta berpartisipasi aktif dalam pembangunan melalui program CSR. Kemanfaatan program CSR pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi dan pemasaran hasil produksi perusahaan,” kata Hamartoni Ahadis.

Selain itu, jika program CSR benar-benar dijalankan secara efektif, dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dan mengurangi potensi konflik. “Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada perusahaan baik swasta maupun BUMN/BUMD di Provinsi Lampung yang mengalokasikan program CSR dan bersinergi dengan program pembangunan,” ujar Hamartoni.

Dia menjelaskan CSR yang dilakukan perusahaan bermanfaat untuk pembangunan. “Sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Lampung mulai 2016 hingga menginjak tahun ketiga selalu memberikan penghargaan ke perusahaan yang melaksanakan CSR secara kontinu dan berlanjutkan,” kata dia.

Pada 2018, penganugerahan LSA 2018 mengambil tema terkait bidang lingkungan hidup dengan tim penilai dari akademisi, praktisi CSR, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung. “Masuknya CSR sebagai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam praktek perusahaan akan membawa berkah perubahan. Tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi pemangku kepentingan dan lingkungan,” ujar Hamartoni Ahadis.

Pada bagian lain, Ketua Umum Forum CSR Lampung, Saptarini mengatakan LSA 2018 merupakan transformasi Lampung CSR Award (LCA). “LCA berlangsung dua tahun berturut-turut dan di tahun ketiga ini menjadi LSA. Transformasi ini bukan hanya sekedar memperluas kelibatan dan kepedulian daripada pelaksana sustainability,” ujar Saptarini.

Di dua penyelenggaraan sebelumnya, hanya perusahaan besar yang masuk penghargaan tersebut. Tahun ini ada keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Pembangunan keberlanjutan itu juga perlu keterlibatan UMKM. Saat bertemu rekan-rekan UKM, mereka menceritakan proses bisnisnya. Ternyata tanpa disadari itu adalah praktek keberlanjutan. Bagaimana mereka menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam proses produksinya,” kata Saptarini yang juga Kepala Pusat Studi CSR Universitas Bandar Lampung (UBL) itu.

Selain itu, di tahun ketiga ini ada pemenambahan terhadap badan publik sebagai pendorong utama praktek keberlanjutan. “Tahun ini Bank Indonesia, Kantor Pelayanan Pajak, BPJS Kesehatan dapat penghargaan khusus,” ujar Saptarini.

Saptarini menjelaskan dari tahun ke tahun jumlah peserta Lampung CSR Award menjadi LSA bertambah. “Begitu juga dari sisi program ada peningkatan. Tahun ini total mencapai 654 program. Sebagian besar program sosial, lingkungan, dan infrastruktur. Pada tahun awal dari 479 program kemudian di tahun kedua menjadi 512 program. Dari angka itu kami mengapresiasi pertumbuhan perusahaan di Lampung,” kata Saptarini.

Pada LSA 2018 kategori Lingkungan, pemenang penghargaan diberikan kepada PT Tirta Investama Plant Tanggamus, Grand Elty, dan KPH Batu Tegi. Lalu, kategori sosial pemenang penghargaan diberikan kepada PLN Distribusi Lampung, PT United Tractors dan Bank Indonesia Perwakilan Lampung. Selanjutnya, kategori ekonomi, pemenang penghargaan diberikan kepada Telkom Witel Lampung, PT Bukit Asam, dan PT Santosa Agrindo.

Ada juga pemenang pada kategori sustainability development, yakni PT Nestle Indonesia Panjang, PT Great Giant Food, dan Coca Cola Amatil Indonesia. Kemudian, peraih penghargaan kategori media yang diraih beberapa media lokal di Lampung.