Sambut Way Kanan KLA,  Sejumlah Sekolah Mulai Hapus dan Terapkan Kebijakan Baru

Lensa News130 views

Kepsek smpn3 negeri agung saat dikonfirmasi ruang kerjanya

Way Kanan, Lensalampung.com – Perihal kabupaten way kanan yang kini sudah diakui sebagai salah satu daerah kabupaten layak anak oleh Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak republik indonesia.  Tentu sekolah ramah anak kini ditingkatkan lagi di Kabupaten setempat. 

Baroto,  salah seorang kepala sekolah menengah pertama negeri 3 Kecamatan Negeri Agung,  Way Kanan membenarkan supaya orang tua murid bisa merasakan langsung dari KLA ini pihak sekolah mulai memberlakukan kebijakan baru dan menghilangkan kebiasaan lama dalam lingkungan sekolah tempatnya.

Baroto,  mencontohkan, ia telah mensosialisasikan sekolah ramah anak bisa ditingkatkan kepada seluruh guru smpn 3 Negeri Agung.  Diantaranya, memastikan kamar mandi sekolah selalu bersih supaya anak anak tidak terkena penyakit. Menghilangkan barang yang berbahaya untuk keselamatan anak seperti kursi lapuk, sampah yang tidak terawat, kalimat perintah dan ucapan kasar.

“kita akan lebih pada himbawan ketimbang tindakan. Mulai dari komunikasi sesama anak tidak boleh berucap kalimat rasis atau menghina kata kata tidak senonoh dalam keseharianya di sekolah. Sementara guru tidak lagi memaki anak atau menanyakan siapa orang tua dari murid itu ketika sedang kesal. Sehingga bisa Mengedepankan nilai agama dalam sekolah dengan wajib sholat,”tegasnya, Rabu (24/7/2019).

Baroto juga menambahkan,  bahwa sejak awal penerimaan siswa baru ia selalu menanamkan ahlaq dan moral anak agar lebih dewasa.

“Saya selalu menjelaskan kepada siswa baru yang berasal dari

Latar belakang sekolah dasar berbeda. Agar tidak lagi membawa kebiasaan sekolah dimana ia sebelumnya.  Sopan santun sesama siswa harus ditanam sejak dini supaya seluruh siswa adalah murid SMP N 3 Negeri Agung. Kenali Guru disini. Agar tidak membuat guru kesal. Dan saya sudah selalu menyampaikan kepada wali murid dalam upaya pendekatan hubungan antar guru dan orang tua ketika menemukan masalah dan kekurangan semangat anak hingga perlu tindakan yang baik dari kedua belah pihak, “pungkasnya.  (endok)