Foto, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dra.Yati Nuryati, (jilbab biru marun) saat penyerahan KtP kepada lansia, foto Kamis (22/8/2019).
Lampung Utara, Lensalampung.com – Meski telah mencapai target dalam hal Pencatatan Akte Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lampung Utara, tetap mengunjungi warga di Desa Desa, dengan sasaran kaum lanjut usia (lansia).
Seperti di kunjungannya di Desa Lubuk Rukam Kecamatan Hulu Sungkai, daerah setempat, desa ini diketahui merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara, dimana masih ada kerancuan pada data penduduk seperti validasi daerah/lokasi akte kependudukan.
“Program jemput bola ini sebenarnya sudah kita lakukan, tapi kita juga melihat permintaan dari Desa, Kecamatan. Kalau mereka minta kita akan turun dan utamnya khusus untuk Lansia atau ada warga yang sakit keras. Kemarin kami ke lokasi perbatasan.” kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dra.Yati Nuryati, mewakili Kepala Disdukcapil, Maspardan, diruang kerjanya, jumat (23/8/2019).
Dalam kunjungan itu, kata Yati, data mencapai 52 orang diantaranya ada kaum Lanjut Usia (Lansia) dan Difable sebanyak 15 orang. Kemudian Ditambah wajib KTP 37 orang.
“Sekarang kita lebih kepermintaan lansia dan difable. Kalau kita sudah seratus persen (wajib KTP), tapi kita tidak mungkin terkafer karena wajib KTP akan terus bertambah (pemula).” kata Yati, didampingi Kasi Pindah Datang Penduduk, Bambang.
Pihaknya meminta, agar masyarakat yang belum memiliki akte kependudukan segera melapor ke aparat desa setempat, hal itu sesuai dengan program Kementerian dengan poin semua penduduk harus punya identitas diri, karena itu hak hak warga, satu warga satu tanda penduduk.
“Dari pihak kita juga meminta Kades lebih aktif dalam memperhatikan akte kependudukan warganya, jangan sampai ketika memerlukan akte kependudikan seperti ktp, kk, baru mau buat.” harapnya, sertabkatqkqn, “kan kita ga tau, jadi kalau mereka ada permintaan kita akan datang kerumahnya.” imbuhnya.
Mengenai pencetakan, lanjut Kabid, diutamakan para Lansia, sakit keras dan Difable, sedangkan untuk pemula akan menunggu cetak berikutnya. Hal itu melihat kebutuhan penduduk yang cukup banyak.(beben)