Lampung Utara, Lensalampung.com – Mensikapi isu miring tentang adanya dugaan perselingkuhan, ditanggapi Herwan Mega Anggota DPRD aktif dengan melakukan konfrensi pers, di kediamannya, senin (25/11/2019) siang.
Diuraikan Herwan Mega, jika kedatangannya kekediaman Sri Fidania, di RT 05 Sindang Sari kec.Kotabumi kota, Lampung Utara, minggu malam 24 November 2019 tak lain hanya silaturahmi membahas persoalan partai.
“Prinsipnya saya minta maaf atas nama pribadi kepada masyarakat Lampura khusus nya sindang sari dan sekitarnya rt 5. Saya izin dari rumah dengan keluarga sekitar jam 8 malam, saya ditelpon tim pemenangan saya Sri, karena ada kebutuhan pasca Pileg kemarin. Dan membahas soal dana.” ucap Herwan Mega.
Masih kata dia, Sri diketahui merupakan tim sukses pemenangan waktu Pilek 2018, segala sesuatu ditangani oleh Sri. Kemudian Sri minta uang 10 juta karena ada keperluan mendesak, karena itulah dirinya berkunjung kerumah Sri.
“Sampai disana ada anaknya, emaknya (Sri) tidak ada karena lagi nonton konser. Namun tak lama Sri sampai. Kemudian saya minta maaf sama Sri karena saat itu saya tidak membawa uang yang dimintanya. Tetapi saya katakan insya allah akan saya selesaikan. Minta tempao hingga tanggal 5bulan depan.” kata Herwan.
Selanjutnya, sebelum ia beranjak dari kursi rumah sri untuk pamit tiba tiba datang warga dengan nada marah-marah dan menuding adanya perbuatan perselingkuhan. Untuk itu ia tegaskan sesuatu tidak benar.
“Kejadian tadi malam itu, adanya tuduhan perbuatan mesum itu tidak benar, saya katakan itu tidak benar.” tegasnya.
Mensikapi hal itu, dirinya akan kembali mempertimbangkan akan mengambil langkah apa. Tentunya dengan berkoordinasi dengan semua pihak. “Apabila saya dikasih kesempatan dan ini masih banyak, saya akan tuntut baik namun saya akan koordinasi dulu.” pungkasnya.
Diketahui, HM di datangi warga Kel.Sindangsari ketika bertamu di kediaman Sri pada malam senin kemarin. Saat itu bersama aparat kepolisian baik HM maupun Sri dibawa ke Mapolres Lampung Utara untuk diamankan menghindari perbuatan tak diinginkan. (Bbn/Ccp)