Lampung Barat, Lensa Lampung.com – Kunjungan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, SE., serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Ir. Dedi Junaedi, M.Sc. ke Lampung Barat disambut Bupati Lampung Barat dengan penen jagung bersama (Rabu, 8 Januari 2021).
Undangan yang hadir secara langsung diantaranya Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial S.Kom., dan Anggota, Camat Air Hitam Andy Chahyadi SH. MA., Peratin dan masyarakat setempat di Pekon Sri Menanti Kecamatan Air Hitam.
Pada kesempatan itu Bupati Parosil menyampaikan kepada DPR RI Sudin serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Dedi Junaedi, bahwa ada permasalahan khusus di bidang pertanian yakni menurunnya produktifitas kopi di Kabupaten Lampung Barat.
Parosil meminta kepada Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Dedi Junaedi untuk mencarikan solusi mengenai permasalahan tersebut.
“Pak Ketua Komisi IV DPR RI dan Pak Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Dedi Junaedi, di Lampung Barat ada permasalahan di bidang pertanian, yakni menurunnya produktifitas kopi yang itu menjadi perhatian khusus. Jadi saya mohon kiranya Pak Sudin dan Pak Dedi Junaedi dapat mencarikan solusi,” ucapanya.
Parosil menuturkan hal tersebut menjadi masalah serius jika tidak segera ditindaklanjuti, mengingat sebagian besar masyarakat di Lampung Barat mengantungkan hidup dengan berprofesi sebagai petani kopi.
“Karena mata pencarian masyarakat di Lampung Barat didominasi oleh petani kopi yang mencapai hingga 70%,” tambahnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Lampung meminta Dinas Pertanian dan perkebunan Lampung Barat untuk melaporkan permasalahan tersebut kepada Kementerian Pertanian untuk segera ditindaklanjuti.
“Untuk permasalahan ini Pemerintah Darah Lampung Barat dalam hal ini melalui dinas Pertanian dan Perkebunan segera melaporkan permasalahn ini kepada Kementerian Pertanian,” tukas Sudin.
Sementara, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Dedi Junaedi, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan beberapa tim peneliti untuk meneliti terkait permasalahan tersebut.
Dari penelitian beberapa tim tersebut ditemukan bahwa adanya penurunan pH tanah yang diakibatkan oleh kesalahan pemupukan oleh petani sehingga mempengaruhi produktifitas kopi.
“Kita sudah menurunkan beberapa tim untuk meneliti mengapa produktifitas kopi di Lampung Barat ini menurun, ternyata dari penelitian tersebut ditemukan adanya kesalahan dalam pemupukan. Sehingga kesalahan pemupukan itu menyebabkan turunya pH tanah yang itu menyebabkan menurunnya produktifitas dari kopi itu sendiri,” tegas Dedi Junaedi.
Dari hal itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian Dedi Junaedi menyatakan pihaknya akan segera melakukan penelitian lanjutan untuk menangani persoalan tersebut.
“Untuk solusi, sebelumnya kami akan segera melakukan penelitian lanjutan untuk masalah ini,” tutupnya. (SAHRIAL/ATALINSYAH)