BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com-Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan General Manager PT PLN Distribusi Lampung, Daryono, menandatangani kerja sama program penyaluran listrik pedesaan dan penataan jalur listrik di Provinsi Lampung di Ruang Rapat Utama, Senin (22/5/2017).
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan pertumbuhan ekonomi Lampung saat ini tumbuh semakin menggeliat. Dalam mengimbangi hal tersebut, salah satunya dibutuhkan dukungan dari ketersediaan ketenagalistrikan sampai ke pelosok.
Menurut Gubernur ketersediaan listrik menjadi kebutuhan penting dalam setiap aspek pembangunan. Terlebih di daerah dalam upaya mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia.
“Bagaimana investasi tumbuh dan anak-anak bisa bersaing dengan daerah lain jika masih ada desa terpencil yang belum teraliri listrik. Padahal saat ini seluruh kegiatan ekonomi dan pendidikan menggunakan teknologi yang membutuhkan energi listrik. Untuk itu, mari bersama-sama mewujudkan Lampung Terang 2019,” ujar Gubernur.
Gubernur Ridho menyampaikan tenaga listrik menjadi bagian kebutuhan pokok. “Bahan pokok bukan hanya sembilan bahan pokok lagi, tetapi menjadi 10 bahan pokok. Salah satunya listrik di daerah-daerah,” ujar Gubernur.
Apalagi, kata Ridho, pemerintah pusat menargetkan Provinsi Lampung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, dapat menjadi ujung tombak dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Lampung sebagai pintu gerbang pulau sumatera diharapkan menjadi daerah yang strategis dalam persaingan MEA, harus mampu di posisi depan, yang akan menjadi keunggulan NKRI,” kata Gubernur.
Pada bagian lain, GM PLN Daryono mengatakan saat ini rasio elektifikasi (RE) Provinsi Lampung yakni sekitar 84,3 persen dengan jumlah pelanggan sekitar 1,7j uta lebih. Konsumsi listrik Lampung untuk wilayah regional Sumatera berada di urutan kedua setelah Sumatera Barat.
“Ini merupakan tanda iklim pertumbuhan ekonomi Lampung serta ketersediaan listrik di Provinsi Lampung yang semakin baik,” ujar Daryono.
Program desa berlistrik, kata Daryono, di 2017 bakal mengaliri 26 desa, di 2018 sebanyak 38 desa, dan 2019 sebanyak 34 desa.
“Tentunya upaya ini tidak akan terwujud tanpa dukungan jajaran Pemerintah Provinsi Lampung dan diharapkan komitmen bersama ini makin mempercepat program Lampung Terang 2019,” ujar Daryono. (BA)