BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperkenalkan Senam Germas pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV pada 14 Juli 2017. Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo Senam Germas merupakan ciptaan Pemprov Lampung, berisi gerakan aerobik memakai lagu daerah Lampung yang dikombinasikan dengan gerakan tari bedana dengan iringan musik gamolan dan cetik.
“Lewat senam germas ini, Pemprov Lampung ingin mengingatkan kembali bahwa pencanangan Harganas pertama itu di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, pada 29 Juni 1993 oleh Presiden Soeharto. Sekarang Harganas kembali di Lampung setelah 24 tahun. Jadi, harus ada sesuatu yang menarik dipersembahkan bagi peserta dari 34 provinsi yang akan di Lampung,” kata Gubernur Ridho, di Bandar Lampung, Kamis (7/6/2017).
Pemprov Lampung melalui Dinas Kesehatan secara resmi meluncurkan Senam Germas pada Jumat (7/7/2017) di halaman kantor Dinas Kesehatan. Rencananya, Senam Germas ditargetkan meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan menampilkan 5.000 pesenam dari 34 provinsi di Lapangan Enggal, Bandar Lampung, pada 14 Juli 2017.
Menurut Gubernur, Pemprov Lampung ingin menjadikan Senam Germas menjadi alternatif senam sehat selain poco-poco dan senam doremi (gemu famire). “Mudah-mudahan lewat Harganas ini, masyarakat dari seluruh Indonesia mengenal Senam Germas yang berisi lagu-lagu Lampung yang diselipkan cetik dan gamolan,” kata Gubernur Ridho.
Senam Germas, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, merupakan gerakan latihan fisik terprogram sesuai kaidah kesehatan. “Di dalamnya terdapat gerakan aerobik ringan dan sedang, sehingga cocok untuk berbagai jenjang usia,” kata Reihana.
Senam ini dirancang antara lain meningkatkan keseimbangan, mengoptimalkan tumbuh kembang, menurunkan risiko kematian dini, dan meningkatkan kerja otot jantung. Menurut Reihana, senam ini terdiri dari gerakan pemanasan 6 menit, gerakan inti 15 menit, pendinginan 5 menit, dan peregangan selama 5 menit.
“Belum ada provinsi di Indonesia yang menciptakan Senam Germas. Kami sudah laporkan dan daftarkan senam ini ke Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Gerakannya diadopsi dari beberaga gerakan tari bedana, sebagai tari pergaulan anak-anak muda Lampung,” kata Reihana.
Rencananya, Senam Germas bakal disosialisasikan ke berbagai sekolah, lembaga, dan instansi sebagai alternatif gerakan senam yang biasa dipakai setiap Jumat pagi. Untuk itu, pihaknya menyiapkan CD tutorial dan demo yang akan diserbarkan ke seluruh Lampung. (Humas/BA)