BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com- Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pertahanan RI mengunjungi Provinsi Lampung dalam memperoleh data dan informasi terkait implementasi bela Negara dalam upaya pencegahan WNI terlibat terorisme. Tim Peneliti Puslitbang Strahan Balitbang Kementerian Pertahanan RI yang diketuai G. Theodorus tersebut diagendakan berada di Lampung 11–15 September 2017.
Tim dijadwalkan mengunjugi beberapa tempat yakni Kesbangpol, Kanwil Kemenag, Korem 043/Gatam, Direktorat Intelkam Polda Lampung, UNILA, UIN Raden Intan, FKPT Lampung, dan PPTP Kemhan Lampung. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono saat menerima audiensi Tim Peneliti Puslitbang Strahan Balitbang Kementerian Pertahanan RI, Senin (11/9/2017), Pemprov mendukung implementasi bela Negara di kehidupan masyarakat terutama mencegah berkembangnya paham radikalisme di masyarakat.
Saat ini, kata Sutono, Pemprov Lampung membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) guna menjaga kerukunan beragama dan mengantisipasi paham radikal. Selain itu, diperlukan koordinasi yang baik antar berbagai pihak untuk melakukan pencegahan, pengawasan, dan pemantauan agar paham radikalisme tidak berkembang lebih jauh.
“Silaturahmi para pejabat dengan komunitas spesial (komunitas agama) itu penting dilakukan, karena paham radikal bisa muncul dari sana, bukan masyarakat pada umumnya. Untuk itu dibutuhkan pantauan, binaan, dan pengawasan. Selain itu, diperlukan pula penambahan materi bela negara dan penekanan cinta alam dalam menjaga ekosistem di tingkat pelajar dan mahasiswa,” ujar Sutono
Ketua Tim Peneliti Puslitbang G. Theodorus mengatakan kunjungannya ke Provinsi Lampung untuk mencari data bela negara, dan mengetahui sejauhmana penerapan bela Negara dalam mencegah terorisme di Lampung, khususnya di tingkat mahasiswa. Dia menjelaskan Pemerintah Provinsi Lampung melakukan rembug pekon dan sosialisasi sekaligus menyisipkan pesan cinta Tanah Air di tingkat pelajar.
“Materi dalam bela negara di tingkat pelajar dan mahasiswa yakni penekanan cinta alam dalam menjaga ekosistem dan mendorong kepekaan sosial yang disampaikan Sekretaris Daerah merupakan pesan yang bagus, karena kalau cinta alam, tidak akan merusak dan menyakiti yang lainnya,” kata Theodorus. (Rls/BA)