BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo akan membuka Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) hari ini Jumat (29/9/2017) pukul 19.30 WIB di Novotel Bandarlampung.
Acara ini sebagai ajang promo kopi fine robusta, kopi spesialti khas Lampung. Fine robusta menjadi produk kopi unggulan Lampung, karena lebih disukai penikmat kopi di berbagai kafe.
“Fine robusta dihasilkan dari budidaya kopi petik merah yang harganya dua kali lipat dari kopi asalan. Kopi ini lebih disukai pemilik kafe dan menjadi pavorit peminum kopi. Ini sejalan dengan misi Pemprov Lampung meningkatkan nilai tambah dan penghasilan petani kopi,” kata Gubernur Ridho, di Bandar Lampung, Jumat pagi (29/9/2017).
Promosi fine robusta, kata Gubernur, sejalan dengan tema Hari Kopi Internasional yang dipusatkan di Lampung yakni ‘Kopi untuk kesejahteraan rakyat’. Kopi ini lebih bagus dari grade satu dan dihasilkan para petani di sentra kopi Sumber Jaya, Way Tenong, dan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat. Selain itu, dari Ulu Belu, Tanggamus.
“Semua kopi yang tampil di Hari Kopi Internasional merupakan produk terbaik. Seluruh peserta komit menampilkan produk kopi unggulannya. Saya mengajak masyarakat hadir menikmati fine robusta ini,” kata Gubernur Ridho.
Peringatan Hari Kopi Internasional, kata Ridho, merupakan rangkaian promosi kopi sebagai komoditi unggulan perkebunan Lampung. Sebelum even ini, Pemprov Lampung menggelar tiga festival kopi yakni Lampung Coffee Festival (Lacofest) dengan target meningkatkan branding kopi Lampung pada 7-8 Desember 2016. Kemudian, Coffee Bussiness Meeting 2-3 Agustus 2017.
Momen ini, menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas, juga dijadikan ajang berbagai ilmu sesami petani kopi, terutama dalam meningkatkan produksi fine robusta. Salah satunya dalam bentuk kunjungan lapangan yang dikemas dalam acara Tour The Coffee Knowledge ke kebun kopi PT Nestle, Tanggamus, pada Sabtu (30/9/2017). “Pada acara ini ada praktek budidaya kopi robusta dari Puslitkoka Jember dan pemberian bantuan untuk petani kopi berupa alat pascapanen dan bibit kopi,” kata Dessy.
Provinsi Lampung memiliki 160.876 ha lahan kopi dengan produksi 110.122 ton per tahun. Produktivitasnya mencapai 790 kg/ha. Pada Peringatan Hari Kopi Internasional ini, juga digelar talkshow dengan menghadirkan empat pembicara dari Bank Indonesia, eksportir kopi PT Armjaro/Indocafco, MIG Kopi Bajawa, dan perwakilan petani kopi, di Hotel Novotel, Minggu (1/10/2017) pukul 09.00-12.00. (Rls/BA)