TUBABA.Lensalampung.com -Pelaksanaan Dana Desa Ditiyuh Murni Jaya Kecamatan Tumijajar,Kabupaten Tubaba,Pada Tahun 2016 Dan Tahun 2017 Kemarin Diduga Sarat Masalah.Pasalnya Dari Sejumlah Titik Kegiatan Melalui Dana Desa Tersebut Terindikasi Telah Terjadi Penggelembungan Anggaran.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari Sekretaris Tiyuh Murni Jaya Boyman bahwa, pembangunan pada tahun 2017 yang mengunakan dana desa yaitu onderlagh sepanjang 1.324 meter itu menelan anggaran sebesar Rp.337 juta lebih,gorong-gorong 9 unit dengan ketebalan 15 cm anggaran Rp.71 juta lebih,dreanase sepanjang 657 meter menelan dana sebesar Rp.277 lebih dengan tipe 60×60, talut penahan tanah (TPT) sepanjang 117 anggarannya Rp.210 juta dan penyertaan modal BUMT sebesar Rp.27 juta,”Terang dia saat dijumpai diruang kerjanya.(9/1/2018).
Boyman juga mengaku untuk kegitan lain yang juga bersumber dari dana desa seperti operasional kantor sebesar Rp.72 juta,kegiatan pelatihan Sistem Keuangan Desa (Sekeudes) sebesar Rp.10 juta,pelatihan BUMT sebesar Rp.4,5 juta dan biaya tak terduga sebesar Rp.7,8 juta,”Ucapnya.
Lanjut dia,pembangunan fisik di Tiyuh Murni Jaya tahun 2016 untuk oundelagh sepanjang 1.339 meter dengan lebar 3 meter anggarannya hampir mencapai Rp.383 juta,gorong-gorong 9 unit dengan ketebalan 15 cm dianggarkan sebesar Rp.77 juta lebih,Selain itu juga dibangun talut penahan tanah (TPT) dengan panjang volume 50 meter anggarannya sebesar Rp.20,9 juta,”Kata Boyman.
Boyman menambahkan lagi bahwa,dana desa Tiyuh Murni Jaya juga dianggarkan untuk pemberdayaan masyarakat yang nilainya sangat fantastis yaitu sebesar Rp.76 juta lebih.” Ditambah lagi belanja tak terduga Rp.538 ribu, penyertaan modal BUMT sebesar Rp.65 juta, karang taruna Rp.2,5 juta, PKK Rp.5 juta, Linmas Rp.2,5 juta dan untuk LPM juga senilai Rp.2,5 juta,”Tuturnya.
Dari rincian kegiatan dan anggaran tersebut terdapat sejumlah kegiatan yang terindikasi janggal.”Pada pembangunan jalan ounderlagh yang volumenya sedikit namun anggarannya membengkak.Ini tentunya tidak sesuai dengan harga satuan diwilayah Tiyuh Murni Jaya,disitu terjadi pada tahun 2016 dan 2017.Begitu juga anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan drainase dan pembangunan fisik lainnya,”kata Sekretaris DPC Pospera Tubaba.
Edi Irawan.SH menambahkan lagi,selain kegiatan fisik,pada kegiatan lain juga terindikasi dengan sengaja menganggarkan suatu kegiatan yang tentunya untuk keuntungan tersendiri.”Contoh,pada anggaran operasional kantor tiyuh,implementasinya kemana sehingga dana yang diposkan senilai Rp.72 juta,ini sangat aneh,ada lagi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat senilai Rp.76 juta. ini sungguh luar biasa,”Ujar Edi
(DD).