Adinegoro, Simbol Pers Bagi Dunia yang Belum Menyandang Predikat Pahlawan di Indonesia 

Lensa News115 views

Medan, Lensalampung.com – Meski sudah menjadi simbol bagi dunia pers Indonesia, bahkan nama penghargaan bergengsi tahunan bagi tokoh yang berkontribusi bagi dunia pers Nasional, dan Pada tahun 1974 Adinegoro dianugerahi gelar Perintis Pres Indonesia. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai badan tertinggi insan pres nasional, menyediakan tanda penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik terbaik setiap tahunnya.

Namun Naasnya, meski pria yang bernama asli Djamaluddin dengan gelar Datuak Maradjo , yang familiar di sebut Adinegoro sebagai samaran yang dia gunakan sebagai penulis sejak ia bersekolah di STOVIA tersebut hingga saat ini pemerintah belum juga menjadikan Adinegoro sebagai salah satu pahlawan Nasional.

“Mestinya pemerintah sudah waktunya menjadikan Adinegoro sebagai salah satu pahlawan nasional,dengan sederat kontribusinya bagi negara ini,” terang prof. Dr. Nina Herlina mantan Anggota Team Peneliti Pengkaji Gelar Daerah(TP2GD) dalam seminar Hari Peringatan Nasional(HPN) dengan tema, seruan Pers dari Sumatra utara Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat dan Seminar Anugrah Jurnalistik Adinegoro yang di gelar di hotel grand Mercure, Medan, selasa(07/02/23).

Padahal lanjut Nina pihaknya sewaktu masih menjabat sebagi Anggota TP2GD sudah berusaha mengusulkan dua nama yang layak mendapat gelar pahlawan nasional yakni nama Parada Harahap dan Adi Negro namun hingga saat ini belum juga dapat di akomodir pihak pemerintah.

“Jadi saya juga berharap agar ketua Umum PWI dapat ikut mendorong usulan Adinegoro ini menjadi salah satu Pahlawan Nasional,”harapnya. (Sandi)