Anggota DPRD Lampura Sesalkan Perlakuan Perawat dan Sopir RSUAM

Lensa Politik135 views

Lampung Utara, Lensalampung.com – Anggota DPRD Lampung Utara dari Komisi IV Hj. Sandy Juwita S.Pd., M.M., sangat menyesalkan perlakuan pihak Rumah Sakit terutama Perawat dan Supir Ambulance yang ada di Rumah Sakit Umum Abdul Moelok (RSUAM) Bandarlampung, yang telah menelantarkan Jenazah Bayi tak berdosa hanya karena kesalahan nama di kartu BPJS Kesehatan.

Bayi suci itu bernama Berlin Isyana, usianya masih satu bulan dan merupakan anak ke empat dari pasangan Ardian dan Delva Sari yang tinggal di Desa Penagan, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara.

“Saya sebagai anggota DPRD Lampura sangat kecewa atas pelayanan Rumah Sakit Abdoel Moelok kepada Keluarga Berlin. Padahal RSUAM merupakan Rumah Sakit Pemerintah. Ditambah lagi ibu Berlin membawa Jenazah anaknya menggunakan Angkutan Kota (Angkot). Beruntung sesampainya di Bundaran Tugu Raja Basa mereka dibantu Ambulance dari Kota Madya dan diantar sampai ke Kotabumi Lampura. Ini sangat miris sekali dan ini harus menjadi pelajaran untuk kita semua,” cetus Sandy Juwita.

Mendengar ada bayi malang yang mendapat perlakuan kejam seperti itu, Pada Kamis (21/9/2017) Anggota DPRD Komisi IV Hj. Sandy Juwita bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP dan PA) Lampura Hj. Maya Natalia Manan, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Maya Metissa dan Kepala Puskesmas Desa tempat Berlin tinggal, Camat Abung Timur dan organisasi Iwapi langsung mengunjungi kediaman Berlin.

Kedatangan mereka ke rumah duka untuk mengetahui secara pasti kronologis kejadian sebenarnya. Selain itu juga kedatangan mereka untuk menyampaikan bantuan tali asih dari Anggota DPRD Lampura dan Dinas Kesehatan. “Kami sangat mengecam oknum perawat administrasi dan supir yang tidak ada berprikemanusian. Sehingga ibu Almarhum dan ayahnya dibiarkan begitu saja, ketika mereka keluar tidak ada rasa iba didiri mereka. Mendengar cerita ini tentunya menyayat hati kita, dimana rasa kemanusiaan dan jiwa sosialnya kita yang tega membiarkan ini semua terjadi,” sesalnya.

Dengan adanya kejadian ini lanjut Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Lampura, ini merupakan pelajaran untuk semua masyarakat khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lampura untuk selalu tanggap dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan keluarga pasien yang tidak mampu.” Kejadian ini dapat menjadi pembelajaran untuk kita semua terutama Dinas Kesehatan yang membawahi Rumah Sakit Plat merah di Lampura. Jika ada kejadian seperti ini kita harus tanggap dan siaga,”tuturnya.

Informasi yang di dapat, pihak rumah sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, diketahui sudah melakukan kunjungan ke rumah duka, pada Kamis (21/9/2017).