Cegah Kekerasan Fisik dan Sexsual anak, DP3A Lamsel berikan Pelatihan Kader PATBM

Lensa News124 views

LAMSEL, Lensalampung.com – Kekerasan terhadap anak bukan hanya kekerasan fisik ataupun Sexsual yang menjadi perhatian orang tua maupun masyarakat, Kekerasan perasaan yang yang dilakukan oleh orang tua maupun lingkungan terhadap juga menjadi perhatian.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Perempuan Anasrullah usai menggelar Pelatihan Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang dipusatkan di Desa Titi Wangi Kecamatan Candipuro, Jum,at (3/6/2022).

Menurut Anas, Pentingnya jaminan bagi anak atas segala jenis kegiatan dan hak si anak, agar dapat hidup dan tumbuh berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi.

Anas juga berharap Para kader PATMB yang sudah dibekali pelatihan, diharapkan dapat mengenali dan menelaah, selanjutnya para kader dapat mengambil inisiatif dalam mencegah serta memecahkan setiap masalah yang mungkin terjadi pada anak.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dengan membentuk aktivis PATBM untuk melakukan upaya perlindungan anak dalam mencegah dan memecahkan secara mandiri permasalahan kekerasan terhadap anak yang terjadi ditengah masyarakat.

Pelatihan Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang dipusatkan di Desa Titi Wangi Kecamatan Candipuro itu diikuti para Kader PATBM Se-Kecamatan setempat dengan menghadirkan Fasilitator Narasumber dari Dina PP-PA Provinsi Lampung.

Sementara itu Plt Camat Candipuro, Sholatan berharap peran serta masyarakat di tingkat desa dan RT sangat dibutuhkan baik secara kelembagaan maupun perseorangan dimulai dari orang tua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pejabat pemerintah harus bahu-membahu menyadarkan para pihak yang berpotensi terjadinya kekerasan dan perdagangan orang.

“Untuk para Kader perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat yang berada di desa maupun Dusun dimana diharapkan menjadi gerakan warga secara terpadu mulai dari promosi dan pencegahan, penanganan dan rehabilitasi dengan membangun sinergitas antar masyarakat dan orang tua.”kata dia. (Adi/HS)