Lamteng, Lensalampung.com – Banyak nya korban jiwa yang di sebabkan oleh infeksi virus Dengue atau Demam demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Lampung Tengah menuai keritikan dari Manda Ari salah satu pemuda kampung Bandar Buyut.
Manda Ari menilai kurang nya cepat tanggap atau keseriusan pihak Dinas Kesehatan Lamteng dalam penagagan kasus DBD yang saat ini sedang melanda di berbagai wilayah di Lamteng.
” Jika saya melihat besarnya jumlah korban DBD yang terus menerus bertambah saya menduga bahwa pihak pemerintah daerah ksusus nya dinkes Lamteng kurang serius atau kurang perduli kepada masyarakat,” ungkap nya saat bincang-bincang di kediamannya, jum’at ( 6/3/20).
Iya juga mempertayakan Apa yang menjadi kendala dinkes sehingga korban terus bertambah hingga sampai berjatuhan korban hingga meninggal dunia. hak hidup serta mengenai kesehatan sudah jelas di atur oleh UUD
” Setahu saya hak untuk hidup dan hak untuk sehtan sudah di atur oleh Undang undang Dasar ( UUD) jadi kasus maraknya Korban DBD ini saya anggap sudah luarbiasa, jelas sudah saya anggap dinas tersebut melanggar undang undang atau hak. Apa mengenai kurannya anggaran? Setahu saya anggaran didinas kesehatan Lamteng sangat besar, tinggal
Mau atau tidak nya dinas tersebut berkerja untuk kesehatan untuk masyarakatnya,” bebernya
Berdasarkan data yang di himpun oleh media ini, korban DBD, yang saat ini sudah di tanggani oleh pemerintah daerah Lamteng sebanyak 400 lebih serta 5 orang di antaranya meninggal dunia.
Di ketahui hari Selasa (5/3/2020) dinas kesehatan Lamteng melakukan hearing dengan anggota komisi IV DPRD Lamteng tentang marak nya Laporan dari masyarakat kepada naggota DPRD terkait DBD. (Rizki)