Lampung Utara, Lensalampung.com – Adanya Informasi Sekolah Dasar (SD) Beralas Dinding Geribik, Dinas Pendidikan Lampung Utara (Lampura). Tinjau langsung Sekolah Dasar Negeri 2 Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara yang menggunakan ruangan kelas memprihatinkan dengan dinding geribik bambu dan berlubang/bolong, Kamis 10 Agustus 2023.
Dinas Pendidikan Lampura. Opy Riansyah selaku Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Mewakili Kepala Dinas Pendidikan H. Sukatno, di dampingi Kasi Sarana dan Prasarana Ertina, dan kawan-kawan Media (Wartawan) saat meninjau Lokasi langsung Sekolah Dasar (SD) 2 Sidorahayu.
Opy Riansyah selaku Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Mewakili Kepala Dinas Pendidikan H. Sukatno mengatakan, Ia mendapat informasi dari kawan-kawan media dan langsung meninjau langsung SD 2 Sidorahayu, dan apapun hasil tinjauan kita hari ini akan kita laporkan kepada pimpinan apa langkah kita kedepan.
“Kita liat nanti, saya harus laporkan dulu estimasi apa seperti apa biaya yang harus di bangun disekolah ini,” ucap Opy
Lanjut Opy, Bangunan satu ruang gerebek dibangun pada tahun 2010 lalu dari Swadaya Masyarakat.
Untuk itu Pihaknya langsung memberikan arahan kepada Operator agar melengkapi Dapodik nya.
Sebab jika dilihat selama ini SDN 2 Sido Rahayu itu tidak terbaca apa saja kekurangannya dan kebutuhannya. Untuk itu Dapodiknya yang paling utama harus diperbaiki terlebih dahulu. Saat ini sudah jamannya Aplikasi, semua bantuan itu dan fisiknya ditampilkan terlebih dahulu.
“Sudah kita lihat dan catat apa kekurangannya. Selain kekurangan dua ruang kelas baru, SDN ini juga membutuhkan satu ruang guru. Untuk itu akan kita koordinasikan dengan Pimpinan terkait apa saja yang mau dibangun dan berapa estimasi dana yang dibutuhkan,” Pungkas nya Opy Opy Riansyah selaku Kabid Pembinaan Sekolah Dasar
Ditempat yang sama, Esti mewakili Guru-guru yang ada di SDN 2 Sidorahayu mengatakan, bangunan geribik ini sudah dibangun sejak tahun 2010 lalu.
Di sekolah ini ada lima ruang yang terdiri dari empat ruang kelas dan satu ruang kantor.
Bangunan geribik itu digunakan untuk siswa kelas IV dengan jumlah siswa 16 orang. Sebelumnya Siwa kelas III yang belajar di Gedung Perpustakaan belajar di perumahan guru yang juga sudah tidak layak ditempati.
Lanjut Esti, di SDN 2 Sidorahayu ini ada 96 siswa sebelumnya di bagi menjadi dua shift. Namun wali murid banyak yang protes karena waktu belajar siang itu anak-anak sudah tidak efektif.
“Kalau ujan bocor ini terus airnya masuk ke dalam. Anak-anak pasti berlarian ke depan kantor atau ke depan gedung perpustakaan.”Pungkas Esti (*)