TULANGBAWANG, Lensalampung.com – Pemerintah Kabupaten Tulangbawan, melalui Dinas kesehatan Kabupaten terus bekerja secara maksimal menekan angka stunting di Kabupaten berjuluk sai bumi nengah nyappur yang di kolaborasikan melalui 25 program unggulan Bergerak Melayani Warga (BMW).
Kepala Dinas Kesehatan Tulangbawang, Hi. Fatoni, S.Kep.,M.M mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pad anak karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama terutama pada 1000 hari pertama kehidupan yang di tandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak lain yang seusianya diserta dengan perkembangan intelektual yang terhambat.
“Jadi stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup tidak hanya pada usia balita,tetapi juga pada usia remaja, usia produktif bahkan usia lanjut,”kata Fatoni.
Dia menambahkan, Jumlah kasus stunting di wilayahh kerja BLUD Puskesmas Way Dente pada tahun ini mengalami kenaikan menjadi 93 kasus, dimana pada tahun sebelumnya terdapat 78 kasus. Pada tahun 2022, terdapat 3 ( tiga ) kampung yang menjadi Lokus Stunting di wilayah kerja BLUD Puskesmas Way Dente yakni kampung Teladas, Dente Makmur dan Kuala Teladas.
“Ketiga Kampung tersebut memiliki jumlah kasus stunting terbanyak jika dibandingkan dengan 3 ( tiga ) kampung lainnya di wilayah kerja BLUD Puskesmas Way Dente,”imbuhnya.
Lebih dalam Fatoni mengungkapkan, BLUD Puskesmas Way Dente melaui Inovasi “ Puskesmas PENTING (Puskesmas Peduli Stunting) “berupaya membantu percepatan penurunan stunting pada tahun 2022 guna meningkatkan status gizi masyarakat agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Inovasi Puskesmas PENTING tersebut dilakukan melaui kegiatan Penentuan status gizi balita melalui Cakram Pelita ( Cakram Pendamping Gizi Balita).
Pemerikasaan kecacingan pada balita
Intervensi gizi melalui pendampingan gizi balita stunting berupa edukasi dan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan pemberian Biskuit Kalsium ( BisKal ) tulang ikan dengan melibatkan Lintas Sektor.
“Penguatan 8000 hari pertama Kehidupan (HPK) melalui pembentukkan Duta Gizi Remaja dan senam 4 pilar gizi seimbang, serta pelacakan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Penguatan akses Jamban sehat dan air bersih,”tutupnya. (Adv)