BANDARLAMPUNG, Lensalampung.com – Perpecahan pengurus partai dalam pemilihan Gubernur Lampung begitu kental, hal ini terjadi di pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Khaidir Bujung dan Iswanto juga tidak mendukung apa yang sudah ditetapkan partainya yakni mendukung ketua DPW PKB Lampung Chusnunia Chalim yang menjadi cawagub Arinal Djunaidi.
Khaidir Bujung secara terang-terangan menyatakan jika dia siap dipecat karena tidak mendukung Arinal Nunik melainkan mendukung Mustafa Jajuli.
Berdasarkan keputusan DPP PKB, mereka menetapkan pasangan Arinal Djunaidi dan Chusnunia alias Nunik sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung dalam pilkada serentak.
Khaidir Bujung berkeyakinan kyai NU di Lampung mendukung Mustafa mengingat Mustafa merupakan keluarga NU.
Dikonfirmasi tentang membelotnya beberapa kader PKB dan banyaknya kyai pondok pesantren (Ponpes) tersebut, ditanggapi dingin oleh Ketua PKB Lampung yang juga Cawagub Lampung, Chusnunia. Wanita yang karib disapa Nunik ini optimis pembelotan tersebut tak akan memberi dampak signifikan pada suara dukungan dirinya yang berpasangan dengan Arinal Djunaidi.
“Kita tetap yakin PKB tetap 100 persen. Kalau pun ada yang berseberangan pendapat, itu akan diatur dalam mekanisme partai,” katanya.
Ditambahkan Khaidir Ibrahim juga tak percaya bahwa sejumlah kyai di Ponpes sudah ikut memberi dukungan pada Mustafa-Jajuli.
“Kyai yang mana? Nggak bener itu,” pungkasnya.
Terpisah mantan Ketua NU Kota Bandar Lampung Nizar Kamaruzaman, mengatakan, NU secara kelembagaan tidak ada dukung mendukung terhadap calon tertentu.
“Lembaga NU tidak berpolitik, namun anggota NU memiliki hak politik yang bisa dipergunakan sesuai dengan pilihan masing-masing,” ungkapnya.
Terkaitnya banyaknya klaim yang mengatasnamakan NU, itu sebagai bentuk kecintaan terhadap NU saja.
“Silahkan saja menentukan piihan, dan jangan bawa bawa nama NU,” paparnya.
Ditanya siapa yang akan didukung dalam Pilgub, Nizar menjalani diplomatis.
“Adalah,”ungkapnya tanpa menyebut nama.(Adi)