BANDARLAMPUNG,Lensalampung.com-Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan inovasi “one Village one Product”. Dengan mengembangkan potensi unggulan setiap Daerah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono saat menerima kunjungan Perwakilan Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan PT. Prima Kelola, di Ruangnya, Selasa 9/05/2017.
Sebagai langkah awal dalam mewujudkan inovasi one village one product Pemerintah bersinergi dengan Bank Indonesia dan PT . Prima Kelola akan segera melaksanakan survey komoditas produk jasa unggulan. Survey dimaksudkan untuk mengetahui potensi dari setiap daerah dan menentukan kebijakan yang sesuai untuk daerah tersebut.
“One village one product dapat diwujudkan dengan kerjasama semua pihak dan pengelolaan setiap potensi dengan tepat dan berkesinambungan, serta penangan yang tepat terhadap produk unggulan lokal apakah harus dibudidayakan, dilakukan pengolahan atau bantuan untuk pemasaran” tutur Sekda Sutono.
Hadir dalam kesempatan yang sama Indrayana Junada dari Bank Indonesia menyampaikan komitmen Bank Indonesia untuk mendukung Provinsi Lampung mensukseskan Program Program Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dalam mewujudkan masyarakat Lampung yang Maju dan sejahtera.
“Selama ini Bank Indonesia dan Pemrov telah terjun hingga ke desa – desa untuk melaksanakan berbagai program yang dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan secara langsung,” ujar Indrayana.
Sementara itu Asva Junaidi mewakili PT. Mitra Kelola sekaligus mewakili IPB akan menggalang kalangan kampus untuk memberikan dukungannya dari segi keilmuan dan inovasi untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu produk unggulan baik dari segi inovasi jenis kualitas maupun kuantitas.
“Kami dari kalangan kampus akan membantu riset dari produk unggulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, contohnya jika masyarakat terkendala akan benih atau hasil produksi yang melimpah maka permasalahan tersebut akan kami bawa ke kampus untuk dilakukan riset tentang kemungkinan pengembang biakan/pembenihan , atau peningkatan nilai ekonomis dan daya simpan produk seperti pengolahan ke produk turunan seperti pasta bahkan inovasi untuk dijadikan produk yang siap dikonsumsi ” ujar Asva. (BA)