Asstagaa..!…Bantuan PKH di Potong Oknum Desa

Lensa News52 views

Lampung Timur, Lensalampung.com – Bantuan Pangan Non Tunai) dusun suka makmur desa Selorejo Kecamatan Batanghari,Lampung Timur Dananya dipotong serta kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri )mereka di tahan oleh oknum ketua PKH desa setempat.

KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang notbene orang tak mampu menceritakan ada pemotongan dana sebesar Rp30.000 per anggota pada tiap kali pencairan PKH peruntukan untuk ketua PKH.

“Totalnya 30 ribu pak dengan rincian 20 ribu untuk kas kalo yang 10 ribu untuk ketua beli pulsa dan sudah berjalan 1 tahun,” penerima BPNT yang minta namanya tak disbut.(17/07/21)

“Kalo untuk BPNT, kartu saya di suruh kumpul tempat dia, karena dia yang mau gesek, karena dia dengan e-warong lagi slek (berselisih), tapi hari ini mau saya ambil mau saya gesek, dia tau nomor pin saya,Sore saya ambil. Aku di telpon mba wati suruh gesek,” kata dia.

Hal yang sama juga disampaikan KPM lainnya “ya ada 20 ribu untuk uang pulsa, kita enjoy aja kita bersyukur ya dapat. kelompok saya ada 22 anggota. Ada kejadian uang beberapa kali uang gak keluar,” ujarnya.

terpisah ketua PKH saat coba diminta klarifikasi sedang tak ada di rumah hanya diterima Suaminya, “gak ada masih keluar dari pagi,” kata suaminya.

Begitupun ketika dihubungi telepon seluler via aplikasi WhatsApp yang mengangkat anaknya.
” ibu nya gak ada, gak tau,” jawabnya

Masih di desa yang sama, tepatnya di dusun gentongan (dusun 1) Oknum PKH kedua yang bernama Maryati tidak memperbolehkan untuk menarik bpnt di e-warong.

“Gak boleh narik bpnt kalo ga di suruh maryati dulu, kalo pkh di tarik 20 ribu,” kata narasumber di kelompok dusun 1.

Mengklarifikasi informasi yang beredar, media menemui maryati selaku petugas PKH.

Kepada media maryati mengatakan, “jadi kemarin itu masih ada konflik sama wati, seluruh kpm minta wati e-warong sama suplayer diganti. Saya kan ketua PKH pak jadi kpm yang BPNT itukan anggota pkh saya juga saya ada wewenang,” kata dia.

Ditanya terkait penarikan PKH, maryati membenarkan pemotongan 20 ribu untuk uang lelah dan foto copy.

“Kita foto copy juga butuh duit, untuk pemotongan 20 ribu iya dulu untuk uang lelah saya dan itu di simpan. Tabungan yang sama saya 21 anggota, duitnya masih di pinjem makanya belum di bagikan. Nanti hari raya dibagi per orang,” jelasnya.

Laporan : Yeni