Dualisme Kepengurusan, PAC Dan Dewan Penasehat Partai Hanura Tubaba Mengundurkan Diri

Aksi Pengurus partai Hanura Tubaba di Sekretariat DPC Partai Hanura Tubaba kelurahan Panaragan Jaya

TUBABA.Lensalampung.com- Persoalan Di Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) Tampak Bukan Sekedar Persoalan Ketua Umum Jenderal (Purn) Daryatmo dan Sekjen Syaripudin Sudding Dengan Ketua Umum Osman Sapta Odang (OSO) dan Harry Lontung Siregar. 

Bukan juga sekedar adanya dua kubu Hanura yaitu kubu Manhattan atau kubu Gedung DPP Hanura,tetapi persoalan Hanura tempatnya merupakan persoalan kepemimpin dengan Hati Nuraninya,dan merosotnya marwah partai Hanura disaat menjelang Pemilu 2019.(7/2/2018)

Menurut Sutomo selaku Dewan Penasehat Partai Hanura Kabupaten Tubaba,Provinsi Lampung,Aksi saling pecat di DPP Partai Hanura antara OSO dan Syaripudin Sudding,berawal dari Mosi Tidak Percaya dari 27 DPD dan 401 DPC Hanura seluruh Indonesia terhadap OSO yang memimpin Partai selama satu tahun lebih telah bertentangan dengan konstitusi partai,gaya otoriter dan tidak sesuai dengan marwah Partai Hanura, sehingga terjadi Munaslub Hanura 2018 yang dilaksanakan di gedung DPP Hanura,memutuskan pergantian Ketua Umum OSO menjadi Jenderal (Purn) Daryatmo.

“Kekisruhan itu mulai menggaduh dari DPP, turun ke DPD dan DPC setelah SK Menkumham dikeluarkan mengesahkan kepengurusan OSO dan Harry Lontung disaat waktu yang bersamaan Hanura sedang bersengketa dan menyelenggarakan Munaslub 2018, dengan kekuatan SK Menkumham kelompok OSO,secara otoriter melakukan pergantian kepengurusan diseluruh Indonesia mulai dari kepengurusan DPD hingga DPC, termasuk DPC Partai Hanura Kabupaten Tubaba atas perintah OSO.”Terang Sutomo saat di wawancarai media di Kantor  DPC Hanura Tubaba sekitar pukul 15.00 Wib.

Lanjut Sutomo,Menyikapi dengan tegas pergantian paksa kepengurusan diluar konstitusional Partai,dilakukan dengan cara-cara diluar Hati Nurani Rakyat, seluruh kader dan Simpatisan Partai Hanura Kabupaten Tubaba,dengan tegas menolak kepengurusan DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Tubaba yang ditunjuk langsung oleh DPP Kubu Osman Sapta Odang (OSO),yaitu Rudi Dwi Purnomo dan kelompoknya.

“Seluruh kader dan simpatisan partai yang sejak tahun 2009 telah berkibar, sementara waktu sejak Hari ini Rabu 7 Februari 2018,menghentikan seluruh aktivitas Partai Hanura di kabupaten Tubaba dan melepas seluruh atribut partai hanura yang telah terpasang diseluruh pelosok daerah dalam waktu yang tidak dapat di tentukan,sebagai bentuk kekecewaan rakyat Partai Hanura,sebelum marwah kepemimpinan Partai Hanura di Kabupaten Tubaba kembali di tata.”Imbuhnya

Menurut Asmadi ketua PAC Batu Putih, untuk menghadapi pilkada lampung,DPP Partai Hanura telah memberikan rekomendasi terhadap salah satu pasangan Calon gubernur lampung,seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura Tubaba,menolak dan menghentikan aktivitas dukungan Partai Hanura dan bergerak serentak diluar Partai untuk memenangkan pasangan Calon yang sesuai Hati Nurani Rakyat.

“Dengan tegas kami seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura di Kabupaten Tubaba siap terima resiko di partai Hanura atas aksi ini,jika Kepengurusan DPC Hanura tetap di nahkodai oleh Rudi Dwi Purnomo maka kami akan mengajak seluruh keluarga besar kader untuk menarik diri dari Partai Hanura,dan kami tegaskan juga bahwa kami memang orang kecil tapi bukan orang kerdil,  kalau bukan karena suara dan tenaga orang-orang kecil ini,Partai Hanura bukan dan tidak akan jadi apa-apa.”Tegasnya

(DD)