Pemerintah Lampura Diminta Jaga Stabilitas Harga Jagung

Lampung Utara, Lensalampung.com – Tidak stabilnya harga Jagung ditingkat bawah, membuat petani dan pengepul di sebagian daerah Kabupaten Lampung Utara. Meminta, agar Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait untuk melakukan pemantauan terhadap harga jagung.

Wili (28) salah satu pengepul Jagung Pipilan di Kecamatan Sungkai Utara, mengatakan, untuk harga jagung asalan atau basah saat ini pengepul biasanya membeli dari petani dengan harga Rp.2.100 hingga Rp.2.200 perkilogramnya. Sementara untuk jagung pipilan Kering siap jual, dibeli pengepul dengan harga Rp.2.600 perkg.

“Belakangan ini, kalau dilihat dari bulan lalu harga jagung kurang stabil kadang turun dan bisa naik walau tidak tinggi. Untuk itu harapanya agar pemerintah dapat memantau stabilitas harga jagung, sehingga perekonomian rakyat juga bisa stabil ,” kata Wili kepada Awak Media, selasa (10/4/2018).

Dikatakan Wili, saat ini keberadaan jagung pipilan sudah mulai sulit di dapat. Hal itu disebabkan karena masa panen sudah mulai habis. Jagung-jagung kering akan langsung dijualnya ke pabrik yang ada di Bandarlampung.

“Pengepul mendapat keuntungan dari jumlah kadar airnya. Kalau kadar airnya sedikit harga semakin tinggi, bisa mencapai Rp. 2.800 perkg. Tapi kalau basah harga jualnya rendah,” jelasnya.

Dalam sehari lanjut Wili, pengepul bisa membeli jagung dari petani sebanyak 5 hingga 10 ton jagung. Untuk itu pengepul memerlukan modal yang besar karena harganya terkadang naik dan terkadang juga turun. “Kalau harganya bisa stabil tidak hanya petani yang senang tetapi juga para pengepul,”pungkasnya. (Ben)