Warga Mesuji Keluhkan Besaran Tagihan PLN

Mesuji, Lensalampung.com – Membengkaknya tagihan bulanan listrik PLN membuat warga Desa Brabasan, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji mengeluh.

Wajar saja, pembengkakan yang terjadi pada Kwh listrik konsumsi rumah tangga bisa mencapai puluhan kali lipat dari bulan biasanya.

Seperti yang terjadi pada Kwh milik Amie (27),  warga desa setempat. Ibu rumah tangga ini mengaku sangat terkejut dengan tagihan listrik yang harus dibayarnya pada bulan September 2017 ini naik drastis mencapai Rp.2,9 Juta. Padahal tagihan bulan sebelum sebelumnya hanya berkisar Rp.100 sampai Rp.200 ribu/bulan.

“Saya hampir shok mas, waktu mau bayaran uang pemakaian listrik di Alfamart, masak tagihan bisa sampe segitu besarnya. Padahal cuma bayaran untuk satu bulan. Terkecuali kalau sudah nunggak berbulan bulan. Dan karena saya gak ada duit sebanyak itu ya terpaksa belum saya bayar, tagihan akhir bulan lalu,” ujar Ibu rumah tangga ini.

Menurut Amie, kenaikan tagihan bulanan listrik bukan hanya dialami olehnya, melainkan beberapa tetangga di desanya hingga mereka pun mengeluhkan hal tersebut.

Dia menduga ada kesalahan atau kerusakan pada Kwh dirumahnya. Sebab Kwh yang dipasang merupakan kwh 900 voll kebutuhan rumah tangga yang pemakaian tak seberapa.

Keluhan masyarakat itu mendapat tanggapan Manager PLN Area Kotabumi Urai Armin, kepada lensalampung.com usai melaksanakan sosialisasi di rumah dinas Bupati Mesuji.

Menurut dia, kemungkinan besar bila kejadian yang dialami warga merupakan kelalaian petugas pencatat meteran Kwh. Data yang dicatat petugas tak kongkrit sehingga setelah terferifikasi tagihan menunpuk di ansuran selanjutnya.

“Ini mungkin salah petugasnya. Misalnya begini, seharusnya bayaran bulan Januari atau bulan pertama itu Rp.500 ribu, tp yang di data petugas hanya Rp 100 ribu itu yang dibayar pelanggan, begitu juga bulan kedua dan selanjutnya hingga sisanya menumpuk dibulan kesepuluh,” ujarnya.

Dia menyarankan warga yang masih memakai meteran listrik pasca bayar agar beralih kembali ke meteran listrik pra bayar.

“Ini solusi agar kita tidak ribet dalam administrasi dan pelayanan lebih baik yakni beralih ke meteran listrik yang pakai pulsa,”imbuhnya. (san)