Gubernur Lampung Fokus Perbaikkan Jalan dan Targetkan 10 Pembagunan Jembatan Rampung Akhir Desember 2017

BANDARLAMPUNG, Lensalampung.com – Banyak problema yang dihadapi Gubernur Lampung dalam membangun infrastruktur jalan, masyarakat beranggapan bahwa kepempinannya kondisi jalan provinsi banyak yang rusak padahal Program utama Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo adalah membangun infrastruktur jalan dan jembatan, wajar saja ini merupakan politik dalam menujuh pemilihan Gubernur mendatang,tapi saya menganggapnya santai saja. Ujarnya Minggu (11/6/2017).

Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo mengatakan bahwa dia akan terus mendorong pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada tahun ini dalam membangun Lampung lebih maju dan sejahtera.

Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo bersama Dinas  Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung tahun ini fokus pemeliharaan rutin jalan sepanjang 1185,63 Kilometer (Km) pada 15 kabupaten/kota.

Menurut dia, program/kegiatan pemeliharaan rutin jalan berfungsi untuk mempertahankan kondisi mantap jalan atau kondisi baik dan sedang sehingga tidak terjadi degradasi jalan atau penurunan kondisi jalan secara signifikan yang sangat berpengaruh terhadap capaian kondisi mantap. Sedangkan untuk target tahun 2017,  pembangunan dan pemiliharaan berkala jalan sepanjang 164 Km.

Perbaikkan jalan
Perbaikkan jalan

Selain jalan Gubernur juga fokus membangun Jembatan, terbukti selama menjabat Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo telah sukses membangun 9 jembatan di tahun 2014, 24 jembatan di tahun 2015, dan 6 jembatan di tahun 2016,.

Sehingga untuk tahun 2017, Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menargetkan 10 pembangunan jembatan baru. Hingga akhir Desember 2017 rampung,. Ujarnya

Menurut Ridho kesepuluh jembatan baru itu akan dibangun di Kabupaten Pringsewu, Tulangbawang Barat, Way Kanan, Lampung Barat, Tulangbawang, dan Lampung Selatan.

“dari kesepuluh jembatan baru tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat dalam memperlancar roda perekonomian dan membuka daerah terisolir terutama yang berada di jalur angkutan hasil bumi. “Kami menargetkan sepuluh jembatan ini paling lambat selesai akhir tahun dan perlancar konektivitas masyarakat,” kata Ridho

Ridho mengatakan tujuan Pemprov membangun jembatan karena ada jembatan di Way Sekampung ll, Kabupaten  Pringsewu yang dibangun pada 1983 ini tidak layak lagi digunakan, sebab tidak mampu menampung arus lalu lintas yang mencapai 7.338 lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang menghubungkan Kalirejo, Lampung Tengah dan Pringsewu tersebut.

Akibatnya timbul kemacetan parah pada jam-jam sibuk. Jadi untuk mengatasi kemacetan itu, dibuat jembatan baru atau duplikasi jembatan sepanjang 50 meter dan lebih lebar dari jembatan yang sekarang.

“Nantinya ada dua jembatan, sehingga kendaraan yang dari Kalirejo ke Pringsewu dan sebaliknya memakai dua jembatan di kiri dan kanan dalam mengatasi kemacetan. Ujarnya

Pembangunan jembatan
Pembangunan jembatan

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung, Budhi Darmawan membenarkan akan ada pembangunan jalan dan jembatan, untuk jalan provinsi Lampung terdiri dari 22 kodiror tahun ini. Yakni Lampung Selatan & Lampung Timur, adalah pembangunan jalan koridor 1 ini diperbaiki sepanjang 4 Km, Lalu Metro & Lampung Timur,

Koridor 2 sepanjang 7 Km, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro dan Lampung Tengah, koridor 3 sepanjang 3,5 Km. Lampung Tengah, koridor 4 dan 5 sepanjang 8,75 Km, Lampung Tengah dan Metro kodiror, 6 sepanjang 4 Km, Lampung Tengah & Lampung Utara, kodiror 7 sepanjang 2 Km, Lamteng & Pringsewu koridor 8 sepanjang 4 Km, Pesawaran koridor, 9 sepanjang 4,5 Kilometer, Pesawaran & Bandar Lampung, koridor 10 sepanjang 2 Km Tanggamus, koridor 11 dan 13 sepanjang 8 Km, Lampung Barat & Pesisir Barat, koridor 14 dan 16 sepanjang 5,5 Km Lampura dan Tulangbawang Barat dan  sepanjang 9,75 Km Waykanan, koridor 17 dan 18 sepanjang 13,92 Km Tulangbawang, koridor 20 sepanjang 2 km Tulangbawang Barat, koridor 21 sepanjang 9 Km dan Tulangbawang-Tulangbawang Barat dan koridor 22 sepanjang Sepanjang 5 Km Mesuji.

Menurut dia, pembangunan jalan ini merupahkan lanjutan yang sudah dilakukan tiga tahun lalu. Seperti pada tahun 2014, ujar Budhi, fokus pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan telah dikerjakan sebanyak  81 paket kegiatan ruas jalan provinsi dan 67 paket kegiatan ruas jalan strategis dan kabupaten/kota ( Non Link ). Jelasnya

Selain itu Gubernur Lampung juga fokus membangun 10 jembatan salah satunya ada tiga Jembatan yakni Jembatan Way Sebetik, Way Tujok ll, dan Way kendil, ketiga jembatan yang ditargetkan rampung di 2017. Katanya saat dihubungi, Minggu (11/6).

Menurut Budhi, Jembatan Way Sebetik, Way Tujok ll, dan Way kendil dibangun karena perintah Pak Gubernur Lampung,karena ketiga jembatan tersebut mengalami konstruksi darurat dan tidak memiliki lantai lagi. Akibatnya hanya sepeda motor yang dapat melintas di Jembatan tersebut.

Jembatan Way tujok II menghubungkan simpang Tujoh ke Panaragan Jaya dengan tingkat LHR 4.676 kendaraan per hari. Sedangkan Jembatan Way Kendil menghubungkan ruas jalan Adijaya menuju Tulung Randu dengan tingkat LHR mencapai 3.727 kendaraan per hari. Ketiga jembatan ini dibongkar total dan diganti baru, sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat hingga truk pengangkut hasil bumi.  Ujarnya

Sedangkan di Kabupaten Way Kanan, Pemprov juga bakal membangun Jembatan Way Nibung Il penghubung ruas jalan Tegal Mukti, Tajab. Kepadatan lalu lintas di kawasan ini masih terolong kecil yakni 459 LHR kendaraan per hari. Namun diharapkan dengan selesainya Jembatan Way Nibung Il, konektivitas daerah ini dapat pulih kembali.

Selain konstruksi jembatan, Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR), juga membangun jembatan dengan box culvert.

Budhi menjelaskan ada lima jembatan dengan box culvert tahun 2017 yang akan dibangun yakni Way Asem (Lampung Barat), Way Pidada ll, Way Pidada Vm dan Way Kecubung l di Kabupaten Tulangbawang. Kemudian, jembatan box culvert di ruas di ruas simpang Korpri Purwotani, Lampung Selatan.

Pembangunan jembatan di Way Asem, menurut Budhi, dimaksudkan untuk memperbaiki akses menuju Suoh “Jalan ini berada di kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Kami memilih jembatan box culvert agar proses pembangunan tidak mengganggu kawasan hutan lindung, ucapnya Secara keseluruhan,

Masih kata Budhi, pembangunan sepuluh jembatan baru ini, untuk mendukung pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 164 kilometer. Selain itu, pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 1.185 km. “Targetnya, di ini kondisi mantap jalan provinsi bisa tercapai 75 persen sesuai target renstra dari dana APBD 2017 dan dana alokasi khusus. Ungkapnya. (BA)

Tabel data perbaikkan jalan provinsi dan pembangunan jembatan

IMG_20170611_213812

IMG-20170612-WA0000