Lampung Utara, Lensalampung.com – Menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat tahun 2018, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Utara, menggelar Rapat Pemantapan bersama Kepala Sekolah dan UPTD SMP se Lampung Utara, kamis (19/4/2018).
Kepala Disdikbud, Suwandi meminta agar para pengawas saat UN jangan sampai ada yang terlambat. Jika ada pengawas yang tidak masuk segera kirimkan penggantinya dilengkapi SPT (Surat Perintah Tugas). Dan jika ada guru yang tidak mau berangkat mengawas silakan membuat surat pernyataan ke Disdikbud Lampura. Dan kepada para Kepsek diminta berada di sekolah masing-masing terkecuali dalam keadaan sakit. Lalu kepada UPTD agar turun ke sekolah yang ada di Kecamatannya masing-masing untuk memantau UN.
“Saya tidak mau terulang setiap tahunnya pasti ada satu lembar jawaban yang tercecer. Kita sudah bawa soal dan lembar jawabannya ke Provinsi lalu setelah sampai di sana kurang satu. Setelah kita cark ternyata masuk ke lembar soal, nah ini kan tidak boleh terjadi lagi.
Untuk itu saya minta semuanya teliti,” ujar Suwandi, kepada wartawan.
Rapat yang diadakan di SMPN 6 Kotabumi tersebut diikuti para Kepala Sekolah SMP Sederajat dan UPTD dari 23 Kecamatan.Hal ini mengingat pelaksanan UN yang akan digelar pada Senin (23/4/2018) hingga Kamis (26/4/2018) mendatang, dengan harapan pelaksanaan UN tingkat SMP ini bisa berjalan sesuai dengan Juklak dan Juknisnya serta tidak ada kecurangan didalam pelaksanaannya.
“Dalam rangka mengantisipasi kecurangan tersebut soal yang akan dikirim dari Provinsi ke Disdikbud Lampura besok(Hari ini, Red) akan dikawal ketat oleh pihak Kepolisian. Alhamdulillah untuk persiapannya sudah 95 persen,” ujar Suwandi, didampingi Kabid Dikdas Hairul Fadilah, kemarin.
Dijelaskannya juga, pendistribusian soal ke masing-masing Subrayon akan dilaksanakan pada Sabtu (21/4/2018) mendatang dengan dikawal oleh pihak ke Polisian. Begitu juga saat pendistribusian soal ke sekolah-sekolah, dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan soal tersebut.
Untuk diketahui bahwa UN saat ini memang tidak menjadi penentu kelulusan. Untuk itu diminta dalam pelaksanaan UN harus penuh dengan kejujuran. Karena ia menargetkan agar Lampura masuk dalam 5 Besar dengan indeks kejujuran terbaik se-Provinsi Lampung. “Saya tegaskan laksanakan sebagaimana mestinya. Jangan beri anak kesempatan untuk mencontek dan jangan ada yang membantu. Karena saya ingin melihat sampai dimana kemampuan anak-anak,” tegas Suwandi. (Ben)