Jalan Rusak, Tokoh Desa Tua Mesuji Kritik Pemkab

Mesuji, Lensalampung.com – Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan jalan yang jadi kewenangan kabupaten di lingkar Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung mendapat sorotan salah satu tokoh masyarkat setempat.

Bagaimana tidak, sampai tahun 2024 ini, sudah tiga tahun berturut tidak pernah ada pembangunan jalan yang jadi wewenang kabupaten di Kecamatan Mesuji.

Habib Marni (50) tokoh masyarakat asal Desa Wiralaga 1, Kecamatan Mesuji mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kabupaten Mesuji. Menurut dia, Ploting anggaran penentuan titik ruas jalan pembangunan jalan yang jadi wewenang kabupaten, mengabaikan prinsib keadilan dan pemerataan pembangunan.

“Dengan tidak adanya pembangunan jalan wewenang kabupaten di lingkar Kecamatan Mesuji menjadi bukti bahwa pemerintahan daerah terkesan meng’anak tirikan kecamatan yang jadi Pusat Pemerintahan Mesuji” ujar Habib kepada media ini, Kamis 16 Mei 2024.

Dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Mesuji lanjut Habib, hanya Kecamatan Mesuji yang sama sekali tidak pernah dapat penambahan pembangunan jalan sama sekali sampai hampir empat tahun berturut. Padahal kata dia Kecamatan Mesuji selain menjadi pusat pemerintahan juga merupakan kecamatan induk yang menjadi peradaban Kabupaten Mesuji.

“Pengiran Muhammad Ali tokoh utama yang ngebabar tanah mesuji, tim 9 pemekaran Kabupaten Mesuji juga sebagian besar berasal dari Kecamatan Mesuji. Terlebih Tanah yang kalian tempati dan bangun kantor pemerintahan juga berasal dari hibah masyarakat dari Kecamatan Mesuji ini. Bisa bisanya mengabaikan Kecamatan Mesuji, Apa kalian tidak malu,” cetus Pria Paruh baya tersebut.

Atas alasan diatas tambahnya sudah seharusnya, Pemda Mesuji memprioritaskan Kecamatan Mesuji, bukan justru sebaliknya.

“Sudah sepantasnya kami warga asli pribumi mesuji jika meminta prioritas pembangunan. Namun kami tidak berharap demikian, yang kami harapkan adalah pemda mesuji berlaku adil, dan menerapkan pemerataan pembangunan bukan hanya menumpuk di satu titik. Di kecamatan lain ada yg dapat 10 kilo meter, ada juga yg 5 kilo meter, dan setiap tahun dapat. Namun di Kecamatan Mesuji, sejengkal saja tidak ada. Jangan sampai kesabaran masyarakat habis, dan bertindak yang tidak semestinnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *