Judi Berkedok Pasar Malam Resahkan Masyarakat Meraksa Aji

Tulang Bawang, Lensalampung.com — Pemerintah, Kepolisian dan TNI diminta tidak tinggal diam, terkait adanya Arena perjudian bowling berhadiah di Kampung Karya Bhakti, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang yang telah beroperasi lebih dari satu pekan.

Pasalnya, sejak adanya Permainan bola gelinding yang dinilai berbau praktik judi di pasar malam Kampung Karya Bhakti tersebut dianggap merugikan masyarakat dan merusak mental anak-anak remaja selaku generasi penerus.

Selain meresahkan kalangan Ibu-ibu, yang mengaku suami mereka kerap menghabiskan uang di pasar malam karena bermain judi. Praktek perjudian yang beroperasi di Pasar Malam Kampung Karya Bhakti, tepatnya di belakang Bank BRI dan Indomaret, dinilai mencoreng wajah Para Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat setempat.

GN salah satu tokoh agama Kampung Karya Bakti mengeluhkan praktik perjudian ini. “Kita tentu sangat menyesalkan adanya praktik perjudian berkedok permainan ketangkasan di pasar malam ini. Hal itu menurut saya telah mencoreng wajah para tokoh Agama,” kata GN kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).

Beberapa jenis permainan yang beraroma judi seperti permainan ketangkasan tebak angka atau yang dikenal dengan sebutan bola gelinding atau boling, Selain itu ada juga permainan lainnya yang kuat dugaan berbau judi.

Menurutnya, permainan yang berbau judi yang disediakan oleh pengelola pasar malam secara terbuka berspekulasi nantinya akan merusak moral dan akhlak masyarakat kita khususnya dari kalangan anak-anak.

“Kita sebenarnya sangat mendukung dengan adanya pasar malam di daerah kita ini. Namun jangan pula pasar malam yang seharusnya menjadi tempat hiburan malah berubah jadi tempat praktek judi, karena permainan-permainan itu,” ujarnya.

Dia pun meminta agar para pengelola pasar malam agar segera men-stop permainan bola gelinding atau boling . “Permainan itu berbau judi, mirisnya lagi permainan itu disediakan oleh pengelola pasar malam secara terbuka. Ini segera harus distop. Jangan sampai masyarakat yang turun langsung berhenti, “kesimpulan.

Informasi yang dihimpun media awak, pasar malam yang beroperasi di belakang bank BRI dan Indomaret itu milik HEN. Pasar malam itu sudah beroperasi dari beberapa minggu yang lalu, dan akan berpindah pindah ke tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.

Kalau bulan kemarin meraka beroperasi di Kecamatan Penawar Tama sekitar satu bulan lebih. Di pasar malam itu terlihat ada beberapa wahana hiburan untuk anak-anak dan dewasa, seperti ; wahana kincir ria, wahana kuda-kudaan, wahana kereta anak dan lainnya.

Namun, selain wahana hiburan tersebut ada pula permainan bola gelinding atau bolling dan penawaran berupa hadiah. Permainan ini jelas berbeda dengan wahana hiburan lainnya karena permainan bola gelinding ada embel-embel hadiah.

Permainan bola gelinding dilakukan dengan cara menebak angka dimana bola yang digulingkan itu akan berhenti di angka berapa. Ada sebanyak 30 nomor yang tersedia. Seseorang yang ingin memainkan kedua jenis permainan itu terlebih dahulu harus membeli berupa semacam koin.

Koin kemudian dipasang pada setiap angka jika beruntung jumlah koin yang terpasang itu akan dikalkulasikan dengan hadiah yang disediakan oleh pengelola. Untuk memikat pemain pengelola memakai banyak SPG wanita berpakaian seksi yang berperan sebagai pelayan para pemain.

Para pemain didominasi kalangan pelajar, anak-anak muda, dan bapak-bapak. Pendapatan dari arena perjudian ini sendiri di tafsir menghasilkan uang puluhan juta rupiah permalamnya. Mengingat pengunjung sangat padat setiap harinya (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *