Karena memprihatinkan, Siswa/i SMP Karya Bhakti Panaragan, berpesan untuk Bupati Tubaba

Lensa Politik122 views
Kondisi siswa-siswi SMP Karya Bhakti Panaragan saat belajar.
TUBABA, Lensalampung.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Karya Bhakti Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) tampak memprihatinkan, pasalnya selain atap dalam kondisi rusak sehingga bocor disaat hujan deras, fasilitas meja dan kursi siswa sudah tidak layak untuk kegiatan belajar.
Penelusuran wartawan pada Rabu (11/10) sekitar pukul 08.30 Wib saat berada dilokasi sekolah tersebut diakui Kepala SMP Karya Bhakti Zaini Sabak bahwa sekolahnya belum tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Tubaba untuk berbagi fasilitas belajar siswa-siswinya.
“Beginilah kondisi SMP Karya Bhakti Panaragan, saat belum sempat tersentuh oleh Pemkab Tubaba, atapnya sudah pada bocor dan jujur meja kursi siswa sekolah yang ada ini diperoleh dari warisan Pemkab Lampung Utara (Lampura) dan Tulang Bawang (Tuba) yang kondisinya saat ini tampak  tidak layak pakai lagi, tapi siswa-siswi kami tetap bersemangat untuk terus belajar.” Ujar Zaini Sabak kepada awak media.
Zaini juga menyampaikan bahwa  pada Tahun 2015, pihaknya pernah mengajukan proposal mengharapkan bantuan untuk rehab gedung sekolahnya, namun hingga kini belum ada tindak lanjut, dan dapat dilihat sendiri bahwa keadaan gedung atap, meja dan kursi sekolah sudah memperihatinkan kondisinya.
“SMP ini adalah sekolah tertua di Tiyuh Panaragan, dan banyak putra putri lulusan SMP Karya Bhakti Panaragan yang telah berusia tua dan sukses berpendidikan, untuk itu saya mengharapkan perhatian dari Pemkab Tubaba untuk memberikan fasilitas di sekolah kami, bahkan SMP Karya Bakti ini pernah menerima penghargaan untuk pelajaran Bahasa Inggris, dan juga mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri.” ujar Zaini.
Sedangkan diceritakan oleh salah satu siswa sekolah setempat Ari (14) yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 7,‎ Warga Tiyuh Bandar Dewa, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, bahwa kondisi yang sangat memperihatinkan‎ ketika sedang berlangsung ngajar mengajar, saat hujan turun sehingga nyaris di seluruh ruangan kelas basah akibat atap gedung yang telah bocor.‎
“Meskipun hujan pada malam hari, keesokan paginya kami tidak dapat ‎langsung belajar di ruang kelas, sebab seluruh ruangan basah hingga meja dan kursi harus kami bersihkan dahulu, untuk itu kami berpesan dan mengharapkan  kepada bapak Bupati Hi. Umar Ahmad, agar dapat memperhatikan fasilitas pendidikan disekolah kami yang sudah memperihatinkan.” Ujar Ari, saat di temui di ruang kelasnya pada (11/10).
Bentuk kepedulian dan prihatin atas kondisi sekolahan tersebut terungkap oleh Dedi Priyono, SH, yang merupakan Alumni SMP Karya Bhakti tersebut. Dedi berharap, meskipun sekolahan itu berstatus swasta. Namun, pemerintah diminta untuk memperhatikan kondisi sekolahan itu. “Kami alumni SMP Karya Bhakti meminta kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk membantu sekolahan kami ini,” cetusnya.(DD).