Klarifikasi Namanya Disebut Humas PT ITP, Oknum TNI ini Sebut Ilmu Wartawan masih ‘Cetek’

Lensa News131 views

Lampung Utara, Lensalampung.com – Perwakilan PT Indo Teknik Pembangunan, angkat bicara terkait mencuatnya pemberitaan dugaan terlibatnya anggota TNI sebagai Humas pada pembangunan irigasi Way Rarem di Kabupaten Lampung Utara.

Ungkapan itu disampaikan Ampuh, selaku pengontrol pekerjaan pembangunan Way Rarem dari PT Indo Teknik Pembangunan mendampingi Kapt.Jauhari selaku Danramil 412-01/TBB, di Markas Komando Distrik Militer 0412 Lampung Utara,Selasa 26 Juli 2022.

“Itu salah pak (anggota TNI menjadi Humas), yang benar itu sebenernya karena ini lokasi melewati lingkungan Kodim, jadi untuk keamanan alat jaga malam, jadi kami minta bantu carikan orangnya (jaga alat). Tidak ada itu pak, mohon di ralat (pernyataan Tarmizi).” Ujar Ampuh, kepada sejumlah awak media, di kantor Kodim 0412, Selasa 26 Juli 2022.

Ampuh menegaskan, apa yang disampaikan Tarmizi tidak benar. Seharusnya jika tidak memahami jangan asal buat pernyataan yang mengundang kontroversi.

“Saya kasih warning (peringatan) ke dia (Tarmizi), lain kali kalau tidak tau posisi itu jangan jawab sembarangan, misal dia mekanik dia jawab teknik kan jauh.” Tegasnya.

Dihadapan awak media, Ampuh tidak mengetahui berapa panjang pekerjaan , ia mengaku masih baru.

“Waduh kalau panjang pekerjaan saya belum tau persis.” Pungkasnya.

Ditempat yang sama, dalam klarifikasinya, Jauhari menilai pemberitaan yang mencatut nama pribadi dan institusi TNI tidak sesuai dan tidak benar.

Dengan tegas, Jauhari membantah jika aparat TNI Kodim 0412 Lampung Utara terlibat dalam proyek tersebut seperti apa yang disampaikan oleh Tarmizi petugas pengawas logistik di proyek terebut.

” Untuk pemberitaan tolong dibenahi, karena itu sangat merugikan, dan intinya pihak Kodim 0412 Lampura tidak pernah merasa menjadi Humas diperusahaan terebut. Karena humas itu kan sebuah jabatan di perusahaan,” tegas Kapt. Jauhari.

Kendati demikian dirinya mengaku, bahwa pihak perusahaan meminta bantuan untuk dicarikan penjaga keamanan tenaga kerja, keamanan alat berat dan lainnya.

Terkait dengan adanya permohonan bantuan dari pihak perusahaan untuk menjaga keamanan, kita berdayakan orang-orang setempat melalui kepala desa untuk ikut bertanggung jawab menjaga keamanan alat-alat berat tersebut.

” Itu yang kita bantu untuk menjaga keamanan menjaga alat-alat, karena dimalam hari tidak ada yang kerja. Dan tidak ada kontribusi apapun dari pihak perusahaan kepada Kodim. Karena mereka meminta untuk menunjuk orang sipil untuk menjaga alat-alat milik perusahaan dan mereka berhubungan langsung dengan perusahaan,” jelasnya.

Namun disisi lain, sangat disayangkan dalam klarifikasi yang disampaikan oleh Kapt.Jauhari terkesan merendahkan profesi jurnalis dengan menyebutkan ilmu wartawan yang melakukan pemberitaan terkait pekerjaan proyek tersebut masih ‘Cetek’ (Rendah.red).

Pernyataan yang merendahkan profesi wartawan ini disampaikan saat dirinya diminta tanggapan terkait adanya pernyataan dari Tarmizi petugas Pengawas Logistik yang menyebutkan dirinya sebagai Humas di pekerjaan proyek tersebut.

” Kan sudah saya bilang tadi, Humas itu dalam sebuah perusahaan adalah jabatan. Makanya saya bilang ilmu kalian masih ‘Cetek’,” ucapnya.

” Saya tidak mempermasalahkan kalian memberitakan proyek. Proyek itu mereka baru mulai kerja. Darimana kalian menyatakan itu ada kecurangan. Persoalan mereka para pekerja tidak memakai helm, Kan sudah di sampaikan oleh Tarmizi bahwa dia baru beli karena ada penambahan tenaga kerja,” ucap Jauhari dalam bahasa Lampung.(Bbn/Ccp)