Lensalampung.com-Salah satu satuan Polri yang memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan kepada seluruh fungsi kepolisian, mulai dari Mabes sampai satuan kewilayahan di daerah adalah Polisi Udara.
Di samping itu juga membantu dalam pemolisian masyarakat dirgantara dan memberikan pertolongan/ penyelamatan misi – misi kemanusiaan sesuai batas kewenangan yang dimilikinya. Sesuai dengan namanya, Polisi Udara bertugas untuk mengoperasikan, memelihara/ merawat dan perbaikan pesawat udara milik Polri. Semua ini tentu harus berorientasi pada kesiapgunaan untuk dioperasikan kapan saja diperlukan (ready for use).
Terkait hal ini, kami mencoba mewawancarai Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi di ruang kerjanya pada Senin (1/4). Dimana selama ini Dede juga dikenal sebagai ahli yang sudah bergelut di bidang penerbangan selama 24 tahun, bahkan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisioner Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang membidangi investigasi kecelakaan penerbangan.
Kompolnas sangat mendukung setiap upaya untuk meningkatkan keselamatan operasi pesawat – pesawat udara milik Polri ini. Dalam konteks safety dikenal istilah *”No Compromise with Safety”*. Maksudnya berapapun biayanya (at any cost) persyaratan dan segala ketentuan safety harus dipenuhi. Karakteristik dunia penerbangan itu, (1) High Risk, (2) High Cost, dan (3) High Regulated. Oleh karenanya mengoperasikan dan merawat pesawat udara itu tidak mudah dan tidak murah. Oleh karenanya semua pihak harus memiliki perhatiaan yang sungguh – sungguh untuk melakukan segala daya dan upaya agar aspek keselamatan dipenuhi sebagaimana digariskan oleh berbagai ketentuan. Baik regulasi dari badan otoritas penerbangan (DKUPPU/ DAAO), dari pabrikan (manufacturer) maupun persyaratan lain seperti sistem mutu ISO 9001 : 2015. Ujar Dede yang begini fasih menjelaskan berbagai persyaratan dan regulasi penerbangan nasional dan internasional.
Selanjutnya Dede menambahkan, bahwa hal – hal yang terkait dengan ketersediaan dukungan anggaran, SDM dan sarana prasarana lainnya harus dipenuhi. Bahkan mengingat tugas – tugas ke depan akan semakin berat, maka Polisi Udara harus diperkuat. Diperkuat anggarannya, diperkuat SDM-nya dengan cara pemenuhan kuantitas dan kompetensi sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan, juga berbagai peralatan yang diperlukan guna menjamin keselamatan pengoperasian dan kelaikan terbang. Ini tidak mengada – ngada, tetapi begitulah regulasi penerbangan telah mengaturnya. Perlu diingat bahwa faktor keselamatan WAJIB DIUTAMAKAN, baik bagi penerbangan sipil maupun penerbangan udara. Negara tidak boleh hanya mampu memerintahkan mereka untuk terbang saja, karena di saat yang bersamaan negara pun harus mampu menjamin bahwa mereka harus bisa pulang ke tengah keluarganya dengan selamat. Inilah fokus dan komitmen Kompolnas dalam mewujudkan Polri yang Profesional sebagaimana dimanatkan oleh Undang – undang.
Termasuk perencanaan strategis dalam pengembangan kapabilitas harus disiapkan dari sekarang. Baseline operasional atau workshop Polud tidak cukup hanya satu di Pondok Cabe saja, karena negara ini sangat luas dengan belasan ribu pulaunya. Oleh karena itu, harus mulai disiapkan baseline operasional kedua dan ketiga. Minimal yang kedua, misalnya di pulau Kalimantan agar jangkauan operasinya bisa lebih efektif dan efisien. Struktur Polud juga harus diperkuat, termasuk kemampuannya dalam merawat pesawat dan penguasaan teknologi penerbangan guna mendukung tupoksi Polri. Termasuk langkah – langkah penegakan hukum jika terjadi pelanggaran hukum di udara, juga penyiapan para penerbangnya. Proses mencetak penerbang itu tidak gampang dan memang biayanya juga tidak murah, namun seiring dengan penguatan kekuatan dan jumlah pesawat maka para penerbangnya pun harus disiapkan dari sekarang. Belum lagi kebutuhan kepemilikan drone (pesawat tanpa awak) yang mampu melaksanakan tugai – tugas pengintaian udara, laut, hutan maupun gunung. Banyak memang dan pasti tidak mudah, akan tetapi Polud harus mampu menikmati setiap tantangan sebagai panggilan tugas untuk selalu memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa. Pungkas Dede mengakhiri percakapan, kata Komisioner yang multy talent ini. (Rls).