BANDAR LAMPUNG, Lensapampung.com – Provinsi Lampung segera memiliki sekolah menegah kejuruan (SMK) teknologi industri perkebunan dan pertanian. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membangun SMK itu dengan kurikulum 70% di industri dan 30% di sekolah.
Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhajir Effendi, saat sambutan jamuan makan malam bersama Panitia Olimpiade Ahmad Dahlan, di Mahan Agung, Kamis (26/10/2017) malam. Menurut Mendikbud, capaian Lampung cukup menonjol di bidang pendidikan dasar dan menengah termasuk SMK.
Oleh karena itu, SMK industri banyak dibangun di Lampung. “Progresnya pada tahap persiapan, dana dialokasikan tahun ini dan dilanjutkan tahun berikutnya. Pembangunannya multiyears karena tidak mungkin digunakan satu mata anggaran, kita berharap segera terealisasi,” ujar Mendikbud.
Menurut Mendikbud, Lampung merupakan daerah sangat makmur dan cocok untuk pengembangan Pariwisata dan pertanian. Muhajir mengapreasiasi program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang dianggarakan Gubernur M. Ridho Ficardo untuk meningkatkan pembangunan pendidikan sekaligus mutu pendidikan di Lampung. “Program Bosda merupakan program luar biasa untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata Menteri.
Pelaksanaan Olimpiade Ahmad Dahlan di Lampung, menurut Irjen Kemendikbud, Daryanto, yakin membawa dampak yang luar biasa pada sektor riil. Jika dikalkulasikan nilainya hampir mencapai Rp64 miliar. “Lampung sebagai pintu masuk Sumatera memiliki banyak potensi wisata yang banyak. Saya yakin ajang nasional OlimpicAd yang diikuti 29 provinsi ini mampu memberikan efek nyata bagi Lampung,” kata Daryanto.
Gubernur Lampung yang diwakilkan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, mengatakan ajang olimpiade ini berperan penting dan strategis meningkatkan kompetensi siswa. “Ajang ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemampuan siswa sekolah Muhammmadiyah untuk bersaing dengan siswa lain di seluruh Indonesia. Olimpiade ini terbukti memberi efek positif dalam membina kemampuan siswa,” kata Sutono.
Lampung merupakan provinsi pertama di luar Pulau Jawa yang dipercaya menggelar perlombaan ini. Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Marzuki Noor, dengan jumlah peserta sekitar 3.500 dari Sabang hingga Marauke dapat ikut mencerdaskan bangsa. (BA/Hms)