Lampung Utara.,Lensalampung.Com – Setelah melalui proses panjang, 122 warga Desa Gunung Keramat Kecamatan Abung Semuli, Lampung Utara, telah menerima Rp.1,8 juta bantuan dari Pemerintah. Bantuan itu merupakan bentuk peduli Pemerintah kepada warga selama pandemi Covid-19.
Dari pantauan dibalik Desa Gunung Keramat, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di empat dusun, bergantian melakukan pengambilan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) sebesar Rp.600.000. Disaksikan aparatur pemerintah Kecamatan dan Desa, KPM melakukan tanda tangan diatas materai 6000 sebagai bukti telah diterimanya Bantuan Pemerintah tersebut.jumat (24/07/2020)
“Hari ini pembagian BLT tahap tiga sebanyak 122 penerima secara tunai, jadi ditempat kita sudah 100 persen. Untuk tahap selanjutnya akan kita lakukan secara non Tunai, jadi masyarakat tidak perlu kumpul seperti ini.” ucap pj.Kades Gunung Keramat, Bambang Irawan.
Sementara di tambah Binsar, Sekertaris Desa Gunung Keramat, disamping usainya pembagian BLT dengan nominal Rp.600.000, pihaknya juga tengah memproses pembangunan fisik.
“Yang sedang berjalan yakni pembangunan sumur bor 9 titik, dan sudah berjalan 2 titik tersebar di Seluruh dusun Desa Gunung Keramat, kemudian pembangunan Drainase sepanjang 402 meter tipe 50 di dusun 2 RT 1,” ucap Binsar.
Pembangunan itu dilakukan guna memebuhi keinginan masyarakat di 4 Dusun 12 RT dengan total Kepala Keluarga (KK) mencapai 420. Kemudian untuk tahapan rencana pembangunan di Desa setempat, akan dilakukan pada bulan agustus mendatang. “Nanti bukan agustus kita akan Musyawarah Desa (Musdes) sekaligus membahas program secara keseluruhan, hingga pembangunan di 2021.” pungkasnya.
Terpisah, mewakili Camat Abung Semuli, Kasi Pembangunan, Rizal, menjelaskan, untuk di Kecamatan setempat tekah ada empat desa yang menyalurkan BLT DD 100 persen, “untuk 100 persen sudah empat desa, yakni Papan Asri, Suka Maju, Gunung Sari dan Gunung Keramat, kalau yang Rp.300 ribu tiga kali itu akan direalisasikan di bulan Agustus. Untuk data yang ada kita nantinya disetiap desa akan dilakukan musyawarah kembali dan pembahasan untuk 2021.” ucap dia.(Ccp/Bbn)