JAKARTA, Lensalampung.com -Penyuluh pertanian asal Lampung Timur, Herlina, meraih penghargaan sebagai penyuluh teladan nasional dari Kementerian Pertanian. Selain penyuluh teladan, Lampung juga meraih penghargaan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) terbaik yang diraih Gapoktan Fajar Maju, Desa Raman Utara, Lampung Timur.
Penyerahan penghargaan itu langsung diserahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Herlina dan Ketua Gapoktan Fajar Maju, Jamingun, di Jakarta, Selasa (15/8/2017) malam. Penghargaan serupa juga diberikan kepada 15 teladan terdiri petani, kelembagaan ekonomi petani, penyuluh pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan.
Menurut Kepala UPTD Penyuluhan Pertanian Provinsi Lampung, Maria Nainggolan, penghargaan itu diberikan atas dedikasinya sebagai penyuluh pertanian di Desa Adiwarno, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur. “Herlina dinilai dapat membawa perubahan dalam merevitalisasi kelompok tani menjadi aktif kembali,” kata Maria Nainggolan, usai pemberian penghargaan di Jakarta.
Herlina juga dinilai berprestasi dalam penerapan teknologi pertanian khusus pertanian tanaman pangan. Misalnya, menanam bibit muda pada tanaman padi umur di bawah 20 hari setelah semai, jajar legawa, pengairan berselang, penerapan pestisida nabati.
Sedangkan penghargaan untuk Gapoktan Fajar Maju diberikan karena dinilai baik dalam produksi beras dan penyaluran pupuk. “Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat dan inspirasi bagi seluruh penyuluh dan gapoktan di Lampung,” kata Maria.
Kementerian Pertanian memberikan uang tunai masing-masing Rp20 juta. Selain hadiah, Herlina dan Jamingun juga mengikuti rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 RI seperti mendengarkan pidato di Gedung MPR/DPR RI, renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, dan diundang ke Istana Presiden.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, pertanian Indonesia kini maju, Indonesia tak impor beras dan jagung lagi. “Produksi padi dan jagung kita mengalami lompatan besar, sehingga kita tidak impor. Kita ini negara yang sustainable agriculture nomor 16, bahkan Amerika Serikat saja nomor 19,” kata Amran.
Mentan menegaskan bahwa pemerintah sangat menyayangi petani, salah satunya adalah program asuransi pertanian untuk melindungi petani dari gagal panen serta bantuan pemerintah untuk memperbaiki 3 juta hektare irigasi yang rusak. “Belum lagi bantuan alat mesin pertanian yang jumlahnya cukup besar, bahkan naik 2.000 persen. Petani yang biasanya pakai cangkul, sekarang pakai alsintan,” kata Mentan. (Rls/BA)