Petani Mesuji Jual Gabah Keluar Daerah

Lensa News164 views

MESUJI, lensalampung.com – Sebagian besar gabah hasil panen masyarakat di Kabupaten Mesuji dijual keluar daerah. Para Tengkulak banyak menjual gabah maupun beras mereka ke Kota Metro. Kondisi tersebut terjadi karena petani kesulitan untuk menjual gabah di Mesuji.

Ketua Gapoktan di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesji Timur, Timbul, mengungkapkan jika Kota Metro menjadi langganan penampung hasil panen petani selama ini.

“Hampir 90% dijual keluar daerah. Proses jualbeli dengan tengkulak tidak rumit, jika harga sesuai, petani langsung jual. Intinya, siapapun pembelinya, kami jual selagi harga sesuai,” kata Timbul, Selasa (11/4/2017).

Petani juga cukup kesulitan menjual hasis panen mereka ke Bulog. Karena, selain jarak terlalu jauh, banyak regulasi yang harus dilalui oleh petani jika ingin hasil panennya dibeli.

“Bulog tidak mau ambil dipetani, kami harus antar ke Tulangbawang, itupun belum tentu dibeli Bulog jika beras atau gabah kami tidak sesuai standar Bulog. Jadi, perlu alasan kuat bagi kami untuk menjual hasil panen kami ke Bulog,”tambah dia.

Di sisi lain, agar hasil panen petani Mesuji dapat terakomodir, Bupati Mesuji Khamami pernah meminta kepada dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mesuji untuk membantu petani.

“Saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Perindag agar menyiapkan karung beras untuk petani yang bertuliskan hasil panen Mesuji. Tapi hingga saat ini tidak dilakukan juga oleh Perindag. Kondisi saat ini, Mesuji yang panen, Kabupaten lain yang memiliki nama,” kata Khamami. (Randi)