Mesuji, Lensalampung.com – Dugaan Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dipusaran Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III 2019 di Kabupaten Mesuji kian menguat.
Indikasi bukan hanya melibatkan Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) atau satuan pelaksana (satlak) desa yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan Pamsimas didesanya.
Praktik KKN itu juga diduga kuat melibatkan tim pendamping Fasilitator Masyarakat (TFM) Pamsimas yang tergabung di Kantor Regional Oversight Managemen Service (Room-6) District Managemen Serice (DMS) Kabupaten Mesuji.
Bahkan jadi pramotor praktik KKN dengan memonopoli kegiatan yang dilaksanakan KKM. Indikasi itu diperkuat dari pengakuan beberapa kepala desa dan anggota KKM.
“Bisa dicek, semua desa yang dapat program pamsimas ada bukti tranfernya. Buat bayar pipa juga mersibel.
Kalau tim fasilitator yang mengkondisikan, interpensi KKM bahwa khusus anggaran perpipaan mereka yang menyediakan atau melalui mereka.
Anggota KKM seolah-olah yang paling disalahkan, padahal mereka Fasilitator yang dapet untung,”ujar salah satu Kades yang tidak mau namanya dipublis.
Senada pengakuan Kades Gedung Ram, Rudi Sopyan ketika dikonfirmasi ihwal pengadaan pipa. “Setau saya memang begitu. Khusus Pipa mereka yang menyediakan, desa saya malah yang paling terakhir dikirimnya,” ungkapnya.
Sementara itu, dari pengakuan salah satu KKM tidak semua desa setuju atas kebijakan tim Fasilitator bahwa pengadaan pipa penyedianya dari mereka.
“Dari awal, saat rapat memang mereka sudah mewanti-wanti kalau penyedia pipa nanti dari mereka. Tapi Ada enam desa yang menolak. Karena kami tahu itu salah, kami berkaca pada kasus pengadaan molen desa. Capek kami dipanggil terus sama jaksa, atas dasar itulah kami tidak mau, ya memang agak dipersulit sama pendamping fasilitator, karena gak ikut kebijakan mereka,” ungkap salah satu KKM di Mesuji ini.
Sementara itu, beberapa kali media ini mendatangi kantor fasilitator masyarakat yang tergabung di Regional Oversight Managemen Service (Room-6) District Managemen Serice (DMS) Kabupaten Mesuji tepatnya di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjungraya kantor dalam keadaan kosong.
“Sudah lama mas, mereka tidak ngantor, sudah beberapa bulan ini, tidak pernah keliatan ada orang. Mereka orang dari bandarlampung yang ngontrak rumah ini,” ujar warga setempat. (Ishar)