Pria 54 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri Dibatang Pohon Dekat TPU

Lensa News165 views

Foto, tubuh Mahmudin (54) warga Desa Negara Batin II (Dua) Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, saat dilakukan identifikasi oleh team kepolisian.(Ist)

Lampung Utara, – Seorang pria yang diketahui bernama Mahmudin (54) warga Desa Negara Batin II (Dua) Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, ditemukan tewas gantung diri dibatang sebuah pohon diarea Tempat Pemakaman Umum (TPU) daerah setempat. Diduga kuat kematian itu, karena masalah ekonomi.

Kapolsek Sungkai Utara AKP.Hadi Sutomo mendampingi Kapolres Lampura AKBP.Eka Mulyana, menjelaskan kalau peristiwa gantung diri tersebut benar adanya, atas informasi dari warga.

Diuraikan, peristiwa itu terjadi padabSabtu (20/10/2018) sekira pukul 16.00WIB, anak korban yang diketahui bernama Wahyu Okta Diyanto, datang ke rumah Sariman (Saksi) untuk menanyakan tentang keberadaan ayahnya karena pada sore itu anaknya tidak melihat keberadaan sang ayah dirumah, dikarenakan khawatir Sariman lantas pergi untuk mencari keberadaan korban.

Sesampainya di area TPU, Sariman melihat dari kejauhan korban telah tergantung di pohon yang ada di pemakaman tersebut, untuk memastikannya saksi mata (Sariman) mencoba mendekati sosok yang tergantung di pohon tersebut, ketika didekati ternyata benar sosok yang tergantung di pohon tersebut adalah jazad Mahmudin.

“Melihat hal itu Sariman langsung bergegas lari untuk meminta pertolongan kepada warga setempat, kemudian salah seorang warga langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kami (Kepolisian) dan segera di lakukan evakuasi terhadap jazad tersebut.” Jelas Hadi, Kapolsek Sungkai Utara.

Mendengar informasi pihaknya bersama Team Forensik Polres Lampung Utara, segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di areal TPU Desa setempat, untuk mengidentifikasi jazad korban.

Dalam pemeriksaan dibantu juga oleh petugas Medis dari Puskesmas, sama sekali tidak ditemukan Barang Bukti (BB) yang mencurigakan terkait kematian korban, seperti bekas penganiayaan atau kekerasan lainnya dari tubuh korban.

“Hanya saja petugas medis dari puskesmas setempat dan team forensik menemukan sisa cairan sperma dari selana dalam korban, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kematian korban adalah murni bunuh diri,” ujar Hadi Sutomo, kepada wartawan, Senin (22/10/2018).

Dilanjutnya, kuat dugaan penyebab korban gantung diri di karenakan oleh faktor ekonomi. Melihat persoalan itu, pihaknya (kepolisian) juga telah mengajukan untuk proses lebih lanjut (fisum/outobsi) terkait kematian korban, namun pihak keluarga korban menolaknya dengan alasan telah menerima kematian korban. Mendapat pernyataan itu, pihaknya meminta kepada keluarga korban untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan pemberhentian penyelidikan atas kematian korban. (Rafi).