Rapit Test Ribuan Santri di Lampura Dikenakan Biaya Rp.110 Ribu

Lensa News106 views

Lampung Utara,Lensalampung.Com-Saat kondisi pandemi virus Corona (COVID-19) seperti saat ini, masih ada saja pungutan liar (pungli). Yang membuat makin ironis,Seperti Terjadi Di Lampung utara, Salah satu Tempat, Seperti ungkap, Wali Santri Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo, Lampung Utara, mengeluhkan rapid test dikenakan biaya Rp 110 ribu per santri.

“Anak saya rapid test-nya sudah. Bayarnya Rp 110 ribu,” kata salah satu wali santri Ponpes Wali Songo,Di situasi pandemi begini dana segitu lumayan memberatkan. Kalau ada yang gratis, kenapa mesti bayar,” tambahnya.

Senada, pengasuh Ponpes Walisongo, Komarudin, membenarkan hal tersebut, Komarudin mengatakan, sampai saat ini telah 1.200 orang di pondok pesantren (Ponpes) Walisongo kecamatan Abung Selatan, kabupaten Lampung Utara mengikuti rapid test secara mandiri dengan biaya 110 ribu perorang.

“Kita melakukan rapid test secara mandiri terhadap 1.200 orang dengan biaya 110 perorang. Jadi yang hasilnya Non-Reaktif kita pulangkan kerumah masing masing dan bagi yang reaktif diserahkan ke gugus tugas untuk menjalani swab test,” kata dia melalui pesan WhatsApp.kepada media, Jumat (4/12/2020).

Menurut dia, Rapid test secara mandiri yang dilakukan terhadap semua guru dan anak yatim yang ada di yayasan Walisongo untuk mencegah penyebaran covid 19.

“Untuk biaya itu sendiri tidak semua yang membayar, bagi santri yang tidak mampu kita gratiskan,” kilahnya.

Namun, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, sekaligus Sekretaris Posko Satgas Lampung Utara, Maya Manan, menegaskan jika rapid test tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.

“Kalau tim satgas (kesehatan) daerah yang melakukan, semua gratis. Tapi tidak tahu kalau sebelumnya. Sebab itu setahu saya pelaksanaannya dilakukan sebelum tim melakukan pemeriksaan,” kata dia melalui sambungan ponselnya, Jumat (4/12/20).

Namun, pihaknya tidak mengetahui secara persis kejadian di lapangan. Sebab, rapid test itu telah dilakukan terlebih dahulu sebelum satgas turun, pasca timbul cluster di pondok pesantren itu.

“Saya menjamin (rapid test) gratis, kalau petugas kita yang melaksanakannya di sana. Selain itu, juga ada bantuan pemerintah daerah berupa beras,” terang Maya.(TIM)