TULANG BAWANG BARAT, Lensalampung.com – Program pembangunan Gubernur Muhammad Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri terbukti telah membuka sejumlah daerah terisolasi di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Daerah-daerah tersebut kini makin berkembang dan mengalami pertumbuhan ekonomi sangat pesat.
“Contohnya di Kecamatan Pagar Dewa, dengan dibuka daerah terisolasi menjadi daerah terbuka, maka jarak tempuh dari Pagar Dewa menuju sejumlah daerah lain makin cepat,” ujar Gunawan Bujung, Kepala Kampung Tiyuh Bujung Sari, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat, pada Kamis sore(25/1/2018).
Gunawan merupakan salah satu kepala kampung yang ikut menyambut Wakil Gubernur Hi. Bachtiar Basri saat meresmikan Kantor Kepala Tiyuh Bujung Sari. “Saya atas nama Kepala Kampung dan seluruh warga masyarakat wajib berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung, terutama Gubernur Muhamamd Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri,” ujar Gunawan Bujung.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Bachtiar Basri menceritakan sejarah Program Gerbang Desa Saburai. “Setelah kami menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur, Saya dan Pak Ridho berdiskusi bagaimana mencarikan solusi untuk membangun kampung yang tertinggal. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat Program Gerbang Saburai. Dengan program ini kami yakin dapat mengentaskan desa-desa yang tertinggal di Provinsi Lampung,” ujar Bachtiar.
Khusus untuk Tulang Bawang Barat, anggaran Program Gerbang Desa Saburai tahun 2017 sejumlah Rp2.88 miliar yang diperuntukan bagi 12 Desa. Sedangkan pada tahun 2018 anggarannya Rp1.68 miliar, yang akan diberikan kepada 14 desa.
Seperti diketahui, berdasarkan Data BPS Tahun 2014 jumlah Desa Kategori Tertinggal di Provinsi Lampung sebesar 380 Desa. Untuk mengentaskan desa tertinggal tersebut Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung menerapkan Program Gerbang Desa Saburai sebagai program unggulan.
Pada Tahun 2017 akhir, BPS Provinsi Lampung telah melakukan penilaian dan evaluasi dengan menggunakan Indeks Kemajuan Desa (IKD), dan hasilnya menunjukkan perubahan signifikan pada status desa-desa yang sebelumnya tertinggal. Pada akhir 2017 jumlah Desa Tertinggal di Provinsi Lampung tinggal 117 desa lagi, sementara lainnya sudah naik status menjadi Desa Kurang Berkembang (185 desa), Desa Berkembang (69 desa) dan Desa Maju (5 desa).
Keberhasilan ini merupakan keberhasilan program Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) Sai Bumi Ruwa Jurai. Selain memberikan bantuan keuangan untuk pelaksanaan program, juga menggerakkan SKPD atau OPD untuk sama-sama memperhatikan dan mengalokasikan program di lokasi desa tertinggal, sehingga mempercepat pengentasan desa tertinggal. (BA/Hms)