Foto, bibit jagung Menumpuk di gudang salah seorang ketua Gapoktan di kecamatan Lambu Kibang.
TUBABA – Bantuan pertanian Bibit Jagung yang disalurkan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) untuk 5.000 hektar lahan pertanian dengan 5 ton bibit jagung ditemukan tidak didistribusikan kepada masyarakat.
Dengan demikian, bantuan tersebut diduga bermasalah. Bahkan, Hi. Sugito, mantan Ketua PCNU Kabupaten Tubaba membenarkan jika ia pesimis jika pengajuan bibit jagung bakal tidak bermanfaat untuk wilayah Kabupaten Tubaba bahkan mubasir.
Temuan di lapangan salah satunya di Kelompok Tani di Kecamatan Lambu Kibang pada tanggal 6 Mei 2019 kemarin bahwa bibit jagung hampir satu ton menumpuk di gudang milik Ketua Kelompok Tani.” Ini bantuan tahun 2018 mas, tidak disalurkan karena masyarakat nggak mau menerimanya. Kalau beratnya kalau tidak salah kurang 5 kilogram ya satu ton,”ungkap Ketua Kelompok Tani ini beberapa waktu lalu dikediamannya.
Menanggapi hal itu Hi. Sugito, Mantan Ketua PCNU Kabupaten Tubaba mengaku jika program tersebut milik PCNU, dan dari awal pengajuan ia telah memperingatkan Ketua Koperasi PCNU (Nurkholis) agar bibit jagung tidak diajukan karena bakal mubasir. Bahkan, Sugito membeberkan jika bantuan tersebut ditenggarai syarat masalah.
“Kalau mengenai Batuan Jagung saya Tidak Tau persis, karena selama ini saya sama sekali tidak dilibatkan Baik Bantuan Traktor ataupun Bibit jagung sama sekali tidak dilibatkan, tetapi pada waktu pengajuan nya Benar PCNU Tubaba mengajukan Bantuan Bibit untuk areal 5.000 hektar itu Benar saya tanda tangani pengajuannya karena pada waktu itu saya selaku ketua PCNU Tubaba,”kata Sugito dikediamannya, Jum’at (24/5/2019).
Namun untuk lebih jelasnya Sugito menyarankan untuk menemui Nurkholis selaku Ketua Bidang Koperasi PCNU Kabupaten Tubaba, Nurkholis. Sayangnya, hingga berita ini ditulis Nurkholis belum berhasil dikonfirmasi. (DD).